Jalan-jalan ke Rusia

Mahasiswa itu bertanya lagi. Kalau semua terimbas, lalu kenapa Gubernur kita dengan rombongan besarnya harus berjalan-jalan ke Rusia? Kenapa pula ...

zoom-inlihat foto Jalan-jalan ke Rusia
DOK TRIBUNKALTIM

SALAM TRIBUN

Jalan-jalan ke Rusia

Oleh ACHMAD BINTORO

Dalam sebuah diskusi yang rahat di kampus Unmul, seorang mahasiswa bertanya adakah sektor di negeri ini, khususnya di Kaltim, yang saat ini tidak terimbas oleh kelesuan ekonomi? Seorang alumni yang menjadi narasumber, menjawab: tentu, semua terimbas!

Mahasiswa itu bertanya lagi. Kalau semua terimbas, lalu kenapa Gubernur kita dengan rombongan besarnya harus berjalan-jalan ke Rusia? Kenapa pula Gubernur dan DPRD royal mengeluarkan dana Rp 208 miliar hanya untuk membangun lapangan golf berikut gedung bowling, dan gedung bola voli?

"Ooo... Kalau itu pengecualian," jawab seorang dosen muda dengan berseloroh, tanpa bermaksud mewakili dua entitas tadi. "Karang Paci dan Gubernuran memang terbiasa dalam pengecualian," kata dia menambahkan.

Lho kok? Ya, buktinya itu tadi. Ketika banyak perusahaan berupaya mengetatkan ikat pinggangnya. Antara lain dengan mengurangi anggaran perjalanan dinas, penggunaan listrik dan biaya operasional lainnya, agar bisa bertahan dan tidak perlu lagi menambah korban PHK, eh mereka malah makin giat melakukan perjalanan dinas luar kota. Sampai luar negeri kalau perlu.

Baca: Kaltim Wow...!?

Ekonomi lagi sulit, dalih mereka. Maka, memperbanyak perjalanan dinas adalah menjadi salah satu cara untuk mencari tambahan. Toh itu belum membuat puas. Mereka minta penaikan lumpsum yang memadai. Sebelumnya, anggota dewan mendapat lumpsum Rp 2,1 juta per hari. Sekali terbang ke Jakarta, bisa membawa pulang Rp 6,3 juta. Sebulan bisa tiga hingga enam kali. Tidak aneh kalau dana operasional dewan terus membengkak meski jumlah anggota relatif tetap.

Pengecualian lagi. Ketika sebagian rakyat berjibaku melawan asap, maka Gubernur Awang Faroek bersama sejumlah kepala SKPD merasa sah-sah pula jalan-jalan jauh ke negeri di belahan utara bumi itu. Kami dapat izin kok dari Kemendagri, kata Wagub Mukmin Faisyal.

Lazimnya sedang plesir, beberapa foto juga mereka sebar di media sosial. Puluhan hingga ratusan memberi like. Artinya, mereka suka. Tak satu pun yang mempertanyakan urgensi kunjungan itu. Ada foto-foto saat mereka transit di Bandara Internasional Dubai, setelah enam jam terbang dari Jakarta. Ada pula foto-foto selfie di beberapa kota lain dan di Istana Kremlin, tempat Presiden Rusia Vladimir Putin berkantor.

Baca: Membangun Mimpi di Tepian Mahakam

Tapi publik tetap meradang. Kesan menghambur-hamburkan uang negara sulit dielakkan. Seberapa penting sih kunjungan itu dengan rombongan yang begitu besar? Memangnya kalau tidak berkunjung ke Rusia, lantas Russian Railways akan membatalkan rencana membangun rel kereta api di Kaltim? Apakah kita juga akan batal mengirimkan anak-anak kita belajar di Rusia?

Dan ini pengecualian lainnya. Saat kita sempoyongan untuk menyelesaikan 15 proyek tahun jamak, ternyata Gubernur dan DPRD merasa wajar saja mengalokasikan dana Rp 208 miliar di APBD 2016 untuk membangun sarana olahraga berupa lapangan mini golf (driving range), gedung bowling, dan gedung bola voli.

Masih banyak lho sarana olahraga yang kita biarkan mangkrak. Lihat kondisi Stadion Utama Palaran, sungguh memprihatinkan. Dinding dan pondasinya kusam, retak di banyak tempat. Gedung tenis, gedung bulu tangkis, dan gedung serbaguna pun alami hal yang sama. Arena akuatik yang berstandar internasional lebih parah lagi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Kaltim Bisa Menggugat!

 

Mengapa Rakyat Mudah Marah?

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved