Kabut Asap

Penghasilan Nelayan Turun Gara-gara Asap Kiriman Provinsi Tetangga

Kabut asap tidak hanya melanda daratan Tanjung Selor, Kalimantan Utara. Asap kiriman dari provinsi tetangga ini juga menggapai ke perkampungan Tias.

Penulis: Budi Susilo |
tribunkaltim/gefry necolsen
Ilustrasi - Sejumlah kapal nelayan bertambat di dermaga. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Kabut asap tidak hanya melanda daratan Tanjung Selor, Kalimantan Utara. Asap kiriman dari provinsi tetangga ini juga menggapai ke perkampungan Tias, Tanjung Palas Tengah.

Akibatnya, aktivitas nelayan mencari ikan terganggu, hingga penghasilannya turun.

Ilham, pengumpul ikan Kampung Tias mengatakan, biasanya ada puluhan nelayan yang menyetorkan ikan. "Normalnya bisa sampai 30 nelayan. Akibat kabut asap paling hanya 10 orang saja," ujarnya.

Aktivitas nelayan berkurang sejak kabut asap melanda wilayah Bulungan. Nelayan tidak ada yang melaut. Sempat tiga hari kabut asap sampai ke Tias.
Alasan enggan melaut, jarak pandang di laut sangat pendek, hingga berbahaya. Nelayan tidak bisa bebas mencari ikan, apalagi sebagian besar nelayan Tias masuk ketegori nelayan trandisional, tanpa dilengkapi GPS, penunjuk jalur.

Baca: Relawan Kewalahan Padamkan Kebakaran Hutan Sungai Wain

Apalagi, jika dipaksakan pergi melaut sangat berisiko terkena gangguan pernapasan. Asap tebal yang menyelimuti perairan mengganggu kesehatan tubuh.

Masyarakat nelayan di perkampungan Tias, Tanjung Palas Tengah, Bulungan menolak penggunaan pukat harimau atau trawl. "Memakai pukat semuanya bakal dikeruk. Ikan-ikan yang belum layak dikonsumsi ikut ditangkap, dibuang begitu saja," ujar Rusman, nelayan Tias. (*)

***

UPDATE berita eksklusif, terkini, unik dan menarik dari Kalimantan. Like fb TribunKaltim.co  Follow  @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved