Berita Eksklusif

Hebat, Banyak Anak Transmigran Berhasil Jadi Camat dan Akabri

Tayang: Senin, 9 November 2015 02:38 WITA

Penulis: Rahmad Taufik |

3. Slamet: Petani yang Senang Bertemu Presiden

Slamet, warga transmigrasi di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara, Kaltim. Dia menjadi seorang transmigran sukses di bidang pertanian dan peternakan. (TRIBUNKALTIM.CO/SAMIR)

Sementara Slamet, warga transmigrasi di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, kini sukses sebagai petani dan peternak. Ia mengikuti orang tuanya transmigran.

Awalnya, orang tuanya mednapat 2 ha lahan untuk digarap bertanian. Namun setelah mereka meninggal kemudian lahan tersebut dibagi bersama dengan saudaranya.

Slamet, warga transmigrasi di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara, Kaltim. Dia menjadi seorang transmigran sukses di bidang pertanian dan peternakan. Ia sedang ngangon ternaknya. (TRIBUNKALTIM.CO/SAMIR)

Mengingat lahan sedikit, ia memutuskan menjadi penebang pohon, menggergaji papan dan balok. Namun hal ini tidak berlangsung lama, karena perusahaan karet mulai masuk di Penajam. Pada saat itu, ia mulai membeli sejumlah lahan untuk ditanami padi.

Belakangan ia betah bertani. Setelah sukses menjadi petani, kemudian dipercaya menjadi Ketua Kelompok Tani Dwi Sri.

Setelah puluhan tahun menggeluti sebagai petani, kini ia memiliki 10 hekater lahan termasuk sawah dan 4 hektare ditanami kelapa sawit dan sudah produksi.

Slamet pun mulai beternak. Ia kini sudah memiliki 23 ekor sapi. Dia pun telah memiliki kandang tempa memelihara sapi. Bahkan ia memiliki 2 hektare lahan khusus untuk memelihara sapi yang dipagar keliling.

"Setiap tahun, saya jual 3-4 ekor sapi dan rata-rata Rp 13 juta/ekor," akunya.

Ngatini, istrinya, berjualan di Pasar Petung dan hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Slamet menjadi seorang petani berprestasi dan menerima penghargaan dari Presiden SBY tahun 2007 lalu, dan penghargaan dari Gubernur Kaltim tahun 2015 ini.