Laka Lantas

Ngeri, 308 Nyawa Melayang di Jalan Raya. . . Pelajar Sekolah jadi Penyumbang Terbesar!

Sepanjang 2015, Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim mencatat ada 308 nyawa manusia melayang di jalan raya.

tribunnews
Ilustrasi - Pelajar saat konvoi di jalan mengabaikan keselamatan diri dan orang lain. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sepanjang 2015, Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim mencatat ada 308 nyawa manusia melayang di jalan raya. Parahnya lagi, pelajar menjadi penyumbang nomor dua terbesar.

Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Kombes Pol Johannes Didiek Dwi Priantono mengungkapkan, faktor-faktor penyebab kecelakaan masih didominasi akibat kesalahan manusia atau human error dimana kepatuhan pengendara terhadap rambu-rambu lalu lintas sangat kurang.

Untuk kalangan pelajar ia melihat orangtua menjadi pihak yang paling bertanggung jawab karena membiarkan putra-putri mereka membawa kendaraan walaupun sadar hal tersebut salah.

"Harus diubah cara berpikirnya. Kasih kendaraan bukan sayang anak tapi mencelakakan anak," katanya.

Baca: BREAKING NEWS -- Kecelakaan di Km 4, Seorang Siswa SMP Tewas

Didiek menambahkan, dalam undang-undang sudah dijelaskan batasan umur seseorang dapat memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Hal ini bukan serta merta ada melainkan ada dasar faktor dari sisi psikologis seseorang mengatakan umur sekian dinyatakan siap untuk memiliki SIM.

"Orang memiliki SIM berarti dia dinyatakan telah dewasa siap menanggung risiko yang dapat terjadi sewaktu-waktu di jalan, jelas hal ini tidak dimiliki anak-anak contoh ketika terkena razia tetap orangtua yang repot," ungkapnya.

Selain itu Didiek mengakui petugas kepolisian di lapangan dinilai masih kurang maksimal dalam melakukan penindakan di lapangan

Sebagai contoh setiap pagi anggota kepolisian ditempatkan di titik-titik keramaian, di antaranya di sekolah, dimana setiap hari anggota melihat siswa-siswi dengan bebas berkeliaran dengan memakai seragam membawa kendaraan ke sekolah sebenarnya hal ini bisa langsung ditindak.

"Boleh (tilang anak sekolah) apalagi saat dilihat seragamnya celana pendek sudah jelas suratnya tidak lengkap," katanya.

Baca: Tewas Kecelakaan, Baju Lebaran FM Dibagikan ke Sepupunya ...

Selama ini menurut Didiek, kepolisian sudah secara rutin melakukan sosialisasi ke tiap-tiap sekolah lewat kegiatan upacara mengenai pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas tapi sepertinya hal tersebut masih belum cukup. Harus semua pihak terlibat aktif untuk benar-benar cara tersebut ampuh mengatasi permasalah lalu lintas yang semakin bertambah pelik.

Ditlantas juga mencatat selama tahun 2015 ada 820 kejadian kecelakaan di jalan raya dengan korban luka berat 459 orang dan luka ringan 505 orang. (*)

***

Follow  @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved