Menurut Anda Korban Kecelakaan Lalu-lintas Dibanding Korban Perang Mana Lebih Banyak?
Noviar mengatakan, dalam FGD, peserta yang datang memberikan informasi terkini kondisi lalu lintas di Kalimantan Timur ke Tim ECRIP.
Laporan Wartawan TribunKaltim.co Rudy Firmanto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam rangka menekan tingginya angka kecelakaan di jalan raya, Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) bekerja sama dengan berbagai instansi, seperti Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, dan Dinas Pekerjaan Umum.
Dalam FGD kali ini juga didatangkan tamu istimewa dari Korlantas Polri, yakni Tim Enforcement Capability Road Infrastructur and Protection (ECRIP).
Dimana Tim ECRIP beranggotakan mantan polisi lalu lintas dari berbagai negara yang konsen dalam permasalahan di negara berkembang, khususnya keselamatan di jalan raya.
Ada empat poin utama yang disoroti Tim ECRIP. Yakni persoalan kelebihan muatan kendaraan (overload), kelebihan kecepatan kendaraan (overspeed), daerah rawan kecelakaan (black spot), dan capacity building training.
BACA JUGA: Ustadz Alhabsyi Kecelakaan Usai Isi Ceramah
(TMC Polda Metro Jaya) - Kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol JORR Meruya, Jakarta Barat, sabtu (16/3/2016) melibatkan dua truk dan satu mobil patroli polisi.
BACA JUGA: Seorang Polisi Tewas Terlindas, Kepala Terluka dan Badannya Hancur saat Menilang Sopir Truk
Hadir sebagai Team Leader, Rien De Hart, yang merupakan mantan polisi lalu lintas di Belanda dan perwakilan indonesia hadir Irjen (Purn) Endro Agung sebagai Police Enforcement Specialist.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim, AKBP Noviar, mengatakan kedatangan Tim ECRIP sebagai tindak lanjut dari program Korlantas dalam menekan angka kecelakaan.
Pasalnya, mengacu data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di negara berkembang, jumlah korban laka-lantas hampir sama dengan jumlah korban perang.
Untuk di Indonesia, Tim ECRIP mendatangi 4 provinsi yang dianggap sebagai representatif dari seluruh gambaran kondisi lalu lintas di Indonesia.
Baca juga: Buka Paksa Pagar Kantor Camat yang Disegel, Ini Penjelasan Satpol PP
"Jadi di Kaltim kota terakhir. Mereka sebelumnya di Jawa tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat," katanya.
Noviar mengatakan, dalam FGD, peserta yang datang memberikan informasi terkini kondisi lalu-lintas di Kalimantan Timur ke Tim ECRIP.
Nantinya informasi tersebut akan dibawa ke tingkat pusat sebagai acuan perumusan rekomendasi terhadap beberapa kebijakan yang akan dihasilkan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/fgd-lalu-lintas_20160419_022310.jpg)