Narkoba
Tak Ingin Berpisah, Warga Binaan Ngamuk Saat Istrinya dipindahkan Ke Lapas Narkotika
Sempat terjadi aksi dorong mendorong antara petugas dengan warga binaan itu, namun pihak rutan dapat segera meredam dengan langsung memasukan pria
Penulis: Christoper Desmawangga |
TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER DESMAWANGGA
Akibat kelebihan kapasitas, warga binaan di Rutan klas II A Sempaja dipindahkan ke Lapas Narkotika klas III A Bayur, Jumat (29/4/2016).
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Permasalahan over kapasitas yang dialami oleh Lapas maupun Rutan yang ada di Kaltim, membuat sebagian rutan kerap memindahkan tahanannya ke lapas yang dinilai masih dapat diisi oleh warga binaan, kendati rata-rata lapas dan rutan yang di Kaltim maupun Kaltara mengalami kelebihan kapasita.
Rutan klas II A Sempaja Samarinda kembali memindahkan warga binaanya ke lapas lain, yakni Lapas Narkotika klas III A
Bayur, pada pagi tadi sekitar pukul 09.00 wita, Jumat (29/4/2016). Sebanyak 22 warga binaan yang seluruhnya merupakan tahanan kasus narkotika harus berpindah tahanan, karena ruang tahanan di rutan Sempaja sudah sangat tidak memungkinkan untuk dipenuhi oleh warga binaan.
baca juga
Satu per satu tahanan mulai masuk ke bus milik rutan, tampak proses pemindahan itu berjalan lancar tanpa hambatan, namun ternyata salah satu warga binaan berjenis kelamin laki-laki marah-marah kepada petugas, saat pemindahan tersebut, padahal warga binaan itu tidak ikur dalam rombongan warga binaan yang dipindahakan.
Usut punya usut, ternyata warga binaan tersebut marah, karena istrinya dipindahkan ke lapas narkotika Bayur. Sempat terjadi aksi dorong mendorong antara petugas dengan warga binaan itu, namun pihak rutan dapat segera meredam dengan langsung memasukan pria berbadan tinggi besar ke dalam sel.
"Dia juga mau ikut dipindahkan bersama dengan istrinya, tapi kami giliran dia untuk pindah belum saatnya, tapi dia bersikeras untuk tetap ikut, mungkin tidak ingin berpisah dengan istrinya," ucap Petugas Registrasi Narapidana, Johansyah, Jumat (29/4/2016). (*)