Kaltim Expo
Dari Sambal Ulek Kini Ia Jadi Miliarder
Usaha sambal yang dinilai sebagai orang sebagai usaha rumahan tak menjanjikan, diubahnya menjadi penghidupan.
Proses pembuatan diakui Hadi, tak terlalu sulit, karena dilakukan dengan mesin giling. Ia hanya membutuhkan karyawan dalam melakukan pemilihan bumbu serta cabai, sebagai bahan baku.
“Bahan baku kami ambil dari perkebunan warga. Kemudian seluruh bahan digiling di mesin yang berkapasitas 300 kg, kemudian didinginkan, baru akhirnya dimasukkan dalam kemasan. Setiap sambal ini bisa bertahan selama setahun jika dalam keadaan tertutup. Tetapi jika sudah terbuka, bertahan bisa sekitar 1 minggu,” ujarnya.
Meskipun kini sudah berhasil, diakui Hadi, dalam tahap-tahap awal merintis usaha, ia sempat berkeringat banyak.
“Saya mulai usaha sejak 2010. Saat itu, tak ada pilihan lain. Usaha di bidang kontraktor mulai surut. Akhirnya saya putuskan pindah haluan jualan sambal. Awalnya peminat banyak, tetapi saya kekurangan modal. Tak mungkin usaha bisa besar jika jenis sambal yang saya jual saat itu hanya satu saja. Kemasannya pun belum dinilai layak,” katanya.
Itulah sebabnya ia kemudian mencari-cari pinjaman ke bank, tetapi itupun tak bisa mempengaruhi kalangan perbankan untuk meminjamkan modal.
“Sulit saat itu. Mereka berpikir, sambal tak mungkin bisa berpenghasilan besar. Tak bisa membayar plafon kredit. Padahal, yang saya butuhkan dana besar, untuki beli mesin giling serta menyiapkan kemasan yang baik. Untungnya, saat saya ikut program Berani Jadi Miliarder, pinjaman itu bisa didapat, dan akhirnya usaha tetap eksis hingga sekarang,” ucapnya. (*)
***
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim