PPDB Online
Sikap Kadisdikbud Nunukan Terus Menuai Kritik
Jangan ada diskriminasi dalam proses penerimaan siswa baru. Baik diskriminasi dalam aspek sosial, ekonomi, budaya maupun latar belakang peserta didik.
“Dan yang dibangun kualitas bukan sekadar kuantitas siswa,” ujarnya.
Dia malah menyarankan agar pada tahun depan, PPDB dilaksanakan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan secara adil dan merata.
“Jangan ada anak yang ketinggalan atau jangan ada siswa yang tidak bersekolah,,” ujarnya.
Selain itu, PPDB perlu dilakukan secara online agar prosesnya dapat dilaksanakan secara transparan. Beberapa sekolah favorit perlu melakukan hal ini, karena pada awal tahun pelajaran sudah pasti akan diserbu oleh peserta didik yang ingin diterima di sekolah itu.
“Untuk ini, beberapa informasi penting perlu dijelaskan dalam mendia online tersebut,” ujarnya.
Misalnya kuota jumlah peserta didik baru yang akan diterima, persyaratan dan kriteria yang harus disiapkan oleh peserta didik yang akan mendaftar dan proses seleksi PPDB yang harus diikuti.
Dengan mengetahui secara lebih dini tentang semua itu, para calon peserta didik baru akan segera dapat menentukan alternatif pilihan langkah yang akan dilakukan.
“Misalnya akan mencari sekolah lain yang persyaratannya lebih ringan,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan agar PPDB melibatkan komite sekolah untuk bersama-sama dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
“Sebagaimana kita ketahui, komite sekolah merupakan wadah peran serta masyarakat dalam bidang pendidikan dan sekaligus mitra kerja kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan termasuk dalam pelaksanaan kegiatan PPDB tersebut,” ujarnya. (*)