Luhut Pandjaitan Pernah Tawarkan Proyek Pemerintah kepada Gibran, Begini Jawaban Putra Sulung Jokowi

Dalam kesempatan itu, ia menawarkan Gibran untuk membantu suplai makanan katering dalam proyek-proyek penambangan dan pengolahan minyak lepas pantai.

tribunkaltim.co/azhar sriyono
Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Joko Widodo saat pembukaan gerai Markobar di Pasar Segar, Kota Balikpapan, akhir November lalu. Dalam kunjungan ke Kota Balikpapan, berhembus kabar, Jokowi akan menyempatkan mampir di gerai ini. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, ia pernah menawarkan kepada putra pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, untuk terlibat dalam proyek pemerintah.

Namun, Gibran menolaknya. 

Pada Ramadan lalu, Luhut yang hadir dalam acara buka puasa dengan Presiden, mengaku sempat bertemu Gibran.

Dalam kesempatan itu, ia menawarkan Gibran untuk membantu suplai makanan katering dalam proyek-proyek penambangan dan pengolahan minyak lepas pantai.

"'Oh tidak makasih Om, saya tidak mau berbisnis dengan pemerintah'" ujar Luhut, menirukan ucapan Gibran saat menjadi pembicara dalam Pertemuan Diaspora Indonesia ke-4 (IDN-4 Global Summit), di Jakarta, Senin (21/8/2017).

Baca: Agus Yudhoyono Datang ke Istana, Gibran Minta Izin Jokowi untuk Gabung

Baca: Penampilan Gibran yang Generasi Milenial Beda dengan Agus Yudhoyono, Kamu Lebih Suka yang Mana?

Baca: Gibran Buat Masakan Spesial untuk Jamu Agus Yudhoyono

Baca: Heboh! Ada yang Bilang Markobar Mengandung Minyak Babi, Apa Jawaban Gibran?

Baca: Instagram Kaesang Promosikan Produk Jas Hujan dari Kota Solo, Proyek Baru Gibran Nih. . .

Gibran justru menceritakan bisnis kulinernya yang semakin berkembang, termasuk Martabak Kota Barat (Markobar) yang telah memiliki 21 gerai di 13 kota besar Tanah Air.

Menurut Luhut, Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa Gibran sudah menolak tawaran-tawaran katering untuk acara pemerintah sejak ia masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Pengakuan tersebut, menurut Luhut, menunjukkan bahwa Presiden Jokowi dan keluarganya terbiasa hidup jujur, bersih, dan sederhana.

Saat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM selama dua bulan, Luhut mengaku, tidak melihat sedikit pun keterlibatan Presiden Jokowi ataupun keluarganya dalam proyek-proyek energi dan sumber daya mineral.

Baca: Tak Mau Disebut Ilegal Begini Klarifikasi Pemilik Ratusan Ekor Sapi yang Ditahan TNI AL

Baca: Gedung Education Center Wujud Keteledoran Perencanaan

Baca: Sekolah Keberatan Bayar Praktikum di Education Center, Ini Alasannya

Baca: Sekolah Keberatan Bayar Praktikum di Education Center, Ini Alasannya

Baca: Timnas Indonesia Vs Vietnam, Jangan Lewatkan Jadwal Siaran Malam Ini!

Baca: Sudah Punya Pasangan Masih Melirik Wanita Lain, Beginikah Naluri Primitif Pria?

"Jadi kita mau cari manusia seperti apa lagi? Presiden kita ini sudah berani, tegas, dan mau mendengar terhadap berbagai masukan. Dia juga berani memutuskan sesuatu dan bertanggung jawab atas keputusannya," ujar Luhut.

Prinsip transparansi, profesionalitas, dan kerja keras itu, menurut Luhut, membawa perubahan bagi Indonesia.

"Negeri ini kaya, dengan mekanisme pemerintahan yang semakin baik dan aset luar biasa termasuk dari diaspora Indonesia, saya yakin sinergi ini akan membantu Indonesia berkembang lebih baik lagi," kata Luhut. (Kompas.com/Inggried Dwi Wedhaswary)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved