Idul Adha
Dahsyat! Sapi Merek Mobil Mewah Laku Rp 100 Juta, Ini yang Bikin Harganya Selangit
"Saya buka harga 125 Juta, pembeli tawar Rp 90 juta. Tapi akhirnya deal Rp 100 juta," katanya saat ditemui media ini.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kamis (23/8/2017) menjadi hari keberuntungan Burhan Hasan (36) lantaran sapi limosinnya terjual dengan harga Rp 100 juta.
Sapi tersebut dibeli seorang pengusaha Balikpapan, pagi tak lama ia duduk di lapak sederhana miliknya yang terbuat dari kayu beratap terpal berwarna biru.
"Saya buka harga 125 Juta, pembeli tawar Rp 90 juta. Tapi akhirnya deal Rp 100 juta," katanya saat ditemui media ini.
Sudah hampir 3 minggu ia menjajakan 240 sapi kurban di bilangan Kampun Timur, Balikpapan Utara.
Baca: Namanya Aja Mirip Mobil Mewah, Sapi Ini jadi Paling Mahal di Kelasnya
Baca: Omset Pedagang Sapi Kurban Menurun, Penyebabnya Tak Disangka, Berharap Naik di Pekan Terakhir
Pria kelahiran Gorontalo merupakan pedagang sapi kurban tahunan di kawasan tersebut.
Di lapaknya ia menawarkan berbagai jenis sapi, mulai dari sapi jenis bali, brahma, onggol dan limosin.
Seluruh sapi miliknya diambil dari kota kelahirannya.
Sekitar 2 hari 3 malam ratusan sapi tersebut menginjakkan kaki di Balikpapan dari Gorontalo.
"Jalan darat ke Palu. Dari palu naik kapal menuju Kariangau Balikpapan. Baru sampai di sini," katanya.
Tak bisa ditampik sapi limosin merupakan primadona di antara yang lainnya.
Baca: Kejaksaan dan Inspektorat Kumpulkan Kades dan Camat
Baca: Bocah Laki-laki14 Tahun Ditangkap karena Joget Macarena di Jalan Ramai Saudi Arabia
Baca: Donald Trump Ancam Bubarkan Pemerintahannya demi Membangun Tembok Perbatasan Meksiko
Baca: Diam-diam Presiden Filipina Rodrigo Duterte Tertangkap Kamera Bertemu Kepala Mata-mata Australia
Kendati demikian Hasan hanya membawa 3 sapi limosin ke Balikpapan.
"Harganya juga spesial, makanya kita bawa 3 aja. Alhamdulillah, ketiganya terjual," tuturnya.
Sapi limosin seberat 1 ton laku dengan harga Rp 100 juta, sementara 2 sapi yang lain terjual Rp 20 juta.
"Kalau yang dua itu masih kecil, umurnya 1 sampai 2 tahun. Nah, kalau yang besar ini umurnya 6-7 tahun," bebernya.
Pantas saja dihargai dengan harga selangit, sapi limosin yang terjual Rp 100 juta tersebut memiliki daging bersih mencapai 500 kilogram.
Selain itu perawatannya juga berbeda.
Kalau sapi jenis biasa hanya memerlukan pakan 1 karung rumput setiap hari, berbeda dengan limosin yang bisa makan 3 sampai 5 karung rumput.
"Itu belum dedak dan vitaminnya," akunya.
Belum lagi harga di pelelangan sapi di Gorontalo memang sudah tinggi.
Seekor sapi limosin usia 5 tahun ke atas dihargai peternak sapi sekitar Rp 60-70 juta.
"Sapi limosin ini dirawat lebih dari 10 bulan," ucapnya.
Transaksi pembelian seluruh sapi yang ada di lapaknya tersebut menggunakan uang panjar terlebih dahulu.
Saat hari H, bila pembeli melunasi, barulah sapi diantar.
Saat ditanya, omset dan keuntungan penjualan sapi kurban di lapaknya, pria yang tinggal di kawasan Kampung Timur, langsung menyeka dahinya, sesaat menghembuskan nafas panjang.
"Menurun mas. Ini aja baru terjual 60 sapi. Di tahun-tahun sebelumnya bisa capai 80 sampai di atas 100. Kalau ditanya kenapa, ya karena krisis ekonomi, mungkin," selorohnya. (*)