Kayak Rumah Hantu, Kotor dan Kumuh, tapi di Sinilah Dirjen Hubla Tidur dan Simpan Uang Suap Rp 20 M

Petugas KPK menemukan barang bukti di rumah Mess perwira yang terlihat sepi dan kotor bak 'rumah hantu'.

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub Antonius Tonny Budiono keluar dari gedung KPK Jakarta memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan, Jumat (25/8/2017). Antonius Tonny Budiono ditahan KPK terkait kasus suap tender pemenangan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. 

Selain itu, kondisi lingkungan dan rumah tempat tinggal itu kotor dan kumuh.

Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub Antonius Tonny Budiono keluar dari gedung KPK Jakarta memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan, Jumat (25/8/2017). Antonius Tonny Budiono ditahan KPK terkait kasus suap tender pemenangan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub Antonius Tonny Budiono keluar dari gedung KPK Jakarta memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan, Jumat (25/8/2017). Antonius Tonny Budiono ditahan KPK terkait kasus suap tender pemenangan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Rumah tempat tinggal itu lebih mirip rumah susun.

Namun, karena sudah lebih dari 30 tahun tidak diperbaiki, maka terlihat sudah mulai rusak. Cat berwarna kuning sudah mulai mengelupas.

Sementara itu, atap rumah sebagian sudah bolong.

Baca: Laga Semifinal Indonesia Vs Malaysia, Pertaruhan Harga Diri Bangsa

Baca: Tiga PLBN Mendesak Didirikan untuk Mudahkan Pengawasan Barang dari Malaysia

Baca: Tiga PLBN Mendesak Didirikan untuk Mudahkan Pengawasan Barang dari Malaysia

Tidak ada petugas keamanan yang berjaga di tempat itu.

Sebuah posko keamanan di bagian depan komplek Mess Perwira Bahtera Suaka dibiarkan kosong.

Sehingga, tidak ada yang mengawasi aktivitas warga, terlebih ketika malam hari.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Antonius Tonny Budiono alias ATB memanfaatkan Mess Perwira Bahtera Suaka, Jakarta Pusat untuk menaruh barang berharga dan uang diduga hasil suap mencapai Rp 20,74 miliar.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Antonius Tonny Budiono alias ATB memanfaatkan Mess Perwira Bahtera Suaka, Jakarta Pusat untuk menaruh barang berharga dan uang diduga hasil suap mencapai Rp 20,74 miliar. (Tribunnews.com/Glery Lazuardi)

"Situasi di sini sepi. Rata-rata yang tinggal di sini pensiunan.

Hanya beberapa orang saja yang masih aktif (bekerja,-red)" ujar salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada wartawan, Jumat (25/8/2017).

ATB menempati rumah bernomor Blok B Lantai 1 di ruangan 2.

Baca: Jelang Laga Timnas Indonesia Lawan Malaysia, Keluarga Ajie Gelar Pengajian

Baca: Oknum Guru di Balikpapan Dilaporkan ke Polisi, Diduga Aniaya Anak Didik Hingga Pipinya Lebam

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved