Tragedi Kemanusiaan Rohingya

Tentang Rohingya, Ini 6 Fakta dan Asal Usulnya yang Harus Anda Ketahui

Mereka tinggal di salah satu negara bagian termiskin di Myanmar, dan gerakan dan akses mereka terhadap pekerjaan sangat dibatasi.

Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim/Christoper Desmawangga
Massa dari Forum Solidaritas Kemanusiaan Kaltim menggelar aksi damai di depan kantor gubernur Kaltim, Selasa (5/9/2017). 

PBB mendefinisikan Rohingya sebagai minoritas agama dan bahasa dari Myanmar barat dan bahwa Rohingya adalah salah satu dari minoritas yang paling dipersekusi atau paling mendapat perlakuan buruk di dunia.

Namun asal kata Rohingya, dan bagaimana mereka muncul di Myanmar, menjadi isu kontroversial.

Sebagian sejarawan mengatakan kelompok ini sudah berasal dari ratusan tahun lalu dan lainnya mengatakan mereka baru muncul sebagai kekuatan identitas dalam seabad terakhir.

Pengungsi Rohingya dari negara bagian Rakhine di Myanmar berjalan di sepanjang jalan setapak dekat Teknaf, Bangladesh, pada Selasa (4/9).Pengungsi Rohingya dari negara bagian Rakhine di Myanmar berjalan di sepanjang jalan setapak dekat Teknaf, Bangladesh, pada Selasa (04/09)/SUZAUDDIN RUBEL/AFP/GETTY IMAGES.

Pemerintah Myanmar berkeras bahwa mereka adalah pendatang baru dari subkontinen India, sehingga konstitusi negara itu tidak memasukkan mereka dalam kelompok masyarakat adat yang berhak mendapat kewarganegaraan.

Mereka tinggal di salah satu negara bagian termiskin di Myanmar, dan gerakan dan akses mereka terhadap pekerjaan sangat dibatasi.

Secara historis, mayoritas penduduk Rakhine membenci kehadiran Rohingya yang mereka pandang sebagai pemeluk Islam dari negara lain dan ada kebencian meluas terhadap Rohingya di Myanmar.

Di sisi lain, penduduk Rohingya merasa bahwa mereka adalah bagian dari Myanmar dan mengklaim mengalami persekusi oleh negara.

Negara tetangga Bangladesh sudah menerima ratusan ribu pengungsi dari Myanmar dan tak mampu lagi menampung mereka.

Banyak warga Rohingya yang tinggal di kamp penampungan sementara setelah dipaksa keluar dari desa mereka oleh gelombang kekerasan komunal yang menyapu Rakhine pada tahun 2012.

Pengungsi Rohingya mengantre makanan di kamp pengunsian Ukhiya yang terletak tak jauh dari perbatasam Bangladesh-Myanmar, 30 Agustus 2017.
Pengungsi Rohingya mengantre makanan di kamp pengunsian Ukhiya yang terletak tak jauh dari perbatasam Bangladesh-Myanmar, 30 Agustus 2017. (AFP PHOTO/STR)

Apa bantuan yang diberikan Indonesia terhadap muslim Rohingya?

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah bertemu dengan Aung San Suu Kyi untuk membicarakan upaya penyelesaian masalah Rohingya.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu menyerahkan Formula 4+1, yang isinya:

  • Mengembalikan stabilitas dan keamanan
  • Menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan
  • Perlindungan kepada semua orang yang berada di negara bagian Rakhine, tanpa memandang suku dan agama
  • Pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan keamanan

"Saya hadir di Myanmar membawa amanah masyarakat Indonesia, yang sangat khawatir terhadap krisis kemanusiaan di Rakhine dan agar Indonesia membantu," jelas Menlu Retno kepada Aung San Suu Kyi, seperti tertulis dalam pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Indonesia.

"Empat elemen pertama merupakan elemen utama yang harus segera dilakukan agar krisis kemanusian dan keamanan tidak semakin memburuk," jelas Menlu RI.

Baca: INFO TERBARU CPNS 2017: 30 Kementerian, 30 Lembaga, 1 Provinsi Buka 17.928 Lowongan CPNS

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved