Operasi Pasar Subuh Molor dari Jadwal, Sejumlah Pedagang Mengeluh Pembeli Sepi
Dengan jenis barang dagangan yang hampir sama, pembeli di tempat resmi yakni Los Agro yang berada tak jauh dari lokasi pasar subuh menjadi sepi.
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Adanya praktik dagang yang tidak sehat menjadi alasan bagi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Diperindagkop) dan UMKM Kabupaten Bulungan menertibkan aktivitas pasar subuh/bongkaran yang ada di Pasar Induk, Jalan Sengkawit, Tanjung Selor.
Kepala Bidang Perdagangan Diperindagkop dan UMKM Kabupaten Bulungan Hamri Effendi di ruangannya, Rabu (13/9/2017) menuturkan, sesuai ketentuan yang berlaku, lokasi yang saat ini digunakan untuk lokasi pasar subuh/bongkaran harus sudah bersih dari aktivitas jual beli pada pukul 07.00. Namun kenyataannya, pedagang masih berjualan hingga di atas pukul 08.00.
Dengan jenis barang dagangan yang hampir sama, pembeli di tempat resmi yakni Los Agro yang berada tak jauh dari lokasi pasar subuh menjadi sepi.
Dan terkait hal ini, sejumlah pedagang yang ada di Los Agro mengaku keberatan.
Baca: Ratusan Warga Sambut Kedatangan Jemaah Haji Kutim
Baca: Orgatrans: Masa yang Ilegal, Ngatur yang Resmi ?
Baca: Waduh, Perbankan Sudah Tutup 48.000 Kantor Cabangnya Gegara Nasabah Pindah ke Layanan Ini
Baca: PMI Dapat 75 Kantung Darah di Mako Ditlantas, Subandriya: Donor Itu Bikin Sehat
Baca: Kapolres Tolak Demo Taksi Online di Balikpapan, Hal Ini yang Diwaspadai Polisi
Baca: Pria Indonesia ini jadi Bintang Film Dewasa Khusus Gay di Luar Negeri
Baca: Kejamnya, Pembantu Rumah Tangga Disiksa Sampai Disuruh Tidur di Atap
Baca: 6 Fakta Pernikahan Putri Selaras, Anak Konglomerat yang tak Kalah Heboh dari Raisa dan Bella
Baca: LIVE STREAMING - Timnas U-19 VS Brunei, Laga Hidup Mati
"Pembeli jadi ke sana (pasar subuh) saja. Karena kebutuhannya sudah di dapat di pasar subuh, Los Agro jadi sepi," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menemukan adanya praktik berjualan tidak sehat yang dilakukan sejumlah pedagang. Beberapa pedagang, sebenarnya sudah memiliki lapak di Los Agro.
Hamri menegaskan, aktivitas pasar subuh/bongkaran bukan ditutup.
Hanya saja, seluruh aktivitas yang sebelumnya ada di pasar subuh/bongkaran akan dipindahkan ke Los Agro.
Dan bagi pedagang yang belum memiliki lapak di Los Agro, akan difasilitasi oleh UPT Pasar Induk.
"Yang sudah punya meja, harus kembali ke mejanya," ujarnya.
H Sainuddin, Pengurus Pasar Induk mengaku menyambut baik rencana Disperindagkop Kabupaten Bulungan menertibkan aktivitas pasar subuh/bongkaran. Jika terus dibiarkan, kata dia, tujuan pendirian Los Agro bisa melenceng dari seharusnya.
Untuk alasan pedagang yang enggan pindah karena lapak di Los Agro dinilai terlalu kecil, menurutnya bukanlah jadi penghalang.
Agar dagangan tidak meluber ke gang-gang yang ada, maka pedagang harusnya membawa barang dagangan sesuai dengan kapasitas lapak yang dimiliki.
Lebih jauh, hal-hal seperti ini juga akan memberikan kesempatan bagi pedagang-pedagang lainnya untuk memperoleh pembeli.
"Coba bayangkan, berjualan dari jam 6, molor sampai 8. Jadi semua orang yang mau belanja ke tempat lain nggak ada lagi. Itu yang mau kita atur," ujarnya. (*)