Rakyat Indonesia Masih Ribut soal PKI, Begini Pengakuan Menhan
Menhan menyebut terkait peristiwa 1965, di mana Partai Komunis Indonesia (PKI) dianggap melakukan pemberontakan.
Baca: Itu Lagu Perangnya PKI, Kivlan Zen Dengar Kabar Genjer-genjer Dinyanyikan di Kantor LBH
Pada hari Minggu kemarin di gedung YLBHI memang digelar acara, yang digelar untuk merespon kebijakan polisi yang membubarkan acara diskusi di tempat yang sama sehari sebelumnya.
Diskusi yang dibubarkan Polisi itu, adalah diskusi yang menghadirkan korban-korban peristiwa 1965.
Ryamizard Ryacudu yang juga merupakan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu, mengajak semua pihak untuk menutup lembaran kelam republik ini terkait peristiwa 30 September 1965, dan bersatu untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi.
Baca: Terjerat Kasus Narkoba, Indra J Piliang tak Ditahan Polda Metro Jaya
Baca: Wanita Sering Alami Nyeri Pinggul, Ternyata 5 Hal Ini yang jadi Penyebab
Baca: Heboh Mobil Lelang Sitaan KPK, Begini Cara Urus Kendaraan yang tak Punya Surat-surat
Baca: Eva Sundari Sindir Prabowo soal Jokowi Bantu Rohingya: Pencitraan Minus Kerja Hanya Buih
Baca: Wajib Coba 4 Jajanan Kekinian Serba Mangga, yang Terakhir Harganya Nggak Menguras Kantong!
Baca: Masih Terkenang Duet dengan Raisa, Jokowi Akhirnya Ngomong Begini
Baca: Surplus Listrik, Begini Ajakan PLN Kaltim untuk Kalangan Industri
"Jangan kita bicara itu lagi, tutup buku tentang PKI, tutup buku. Mari kita ke depan, jangalah ini lah, HAM lah, bubarkan (komando) teritorial lah, ini mancing-mancing namanya, ya, tidak boleh. Sudah lah, diam semua, tutup buku, buat yang baru, mari kita bangun negara ini, mari kita bela negara," ujarnya.