Polemik Transportasi Online
Balikpapan Lengang Tanpa Jaket Angkutan Online, Driver Takut Dikeroyok Massa
Padahal biasanya ada saja mereka berseliweran mengangkut penumpang dengan jaket hijau dan helm khasnya.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Aksi unjuk rasa menuntut dihentikannya operasional jasa angkutan online di Balikpapan, Rabu (11/10/2017) berbuntut pada berubahnya perilaku para driver angkutan tersebut.
Dari pantauan Tribunkaltim.co, di kawasan jalan Jenderal Sudirman, kawasan Gunung Malang, Puskib, Bilangan Damai, hingga Jalan MT Haryono tak tampak para driver jasa angkutan online di jalan.
Padahal biasanya ada saja mereka berseliweran mengangkut penumpang dengan jaket hijau dan helm khasnya.
Namun, pemandangan tersebut tak bisa dilihat pada selasa (11/10/2017) saat para sopir angkutan konvensional menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Balikpapapan.
Mereka menuntut pemerintah menyetop operasional angkutan online karena dianggap ilegal.
Dari informasi yang dihimpun lewat sebuah pesan gambar dari saluran WhatsApp, salah satu penyedia jasa angkutan online menginstruksikan kepada driver mereka agar tak memakai atribut pada Rabu (11/10/2017).

Mengingat aksi unjuk rasa yang dilakukan sopir angkutan konvensional disinyalir tak kondusif.
Dhani (29) warga Damai, Balikpapan Selatan yang baru saja menggunakan jasa angkutan online saja tak menggunakan atribut angkutan online seperti biasanya.
Bahkan driver yang mengantarnya dari Kampung Timur menuju kawasan Markoni tak menggunakan jaket kebesaran mereka.
Baca: Pendemo Kecele, Dikira Penyusup Taksi Online Ternyata Orang Pingsan
Baca: Didemo Sopir Konvensional, Ternyata Begini Tanggapan Warga Balikpapan Terhadap Angkutan Online
Baca: VIDEO – Ratusan Warga Terlantar Akibat Aksi Demo Taksi Konvensional
Baca: Begini Pesan Wakapolres kepada Pendemo: Jangan Main Hakim Sendiri!
"Tadi awalnya saya gak percaya, soalnya gak pakai jaket mereka. Terus helm juga pakai yang biasa. Pas ngobrol, katanya mereka takut dikeroyok ojek pangkalan yang demo hari ini," ungkapnya kepada Tribunkaltim.co.
Hal itu sangat beralasan lantaran sejumlah daerah di Indonesia, ada saja terjadi insiden kekerasan yang diterima driver angkutan online.
Sementara Bobi salah satu driver taksi online mengaku untuk sementara tak menarik penumpang demi keamanan dirinya.
"Sudah ada arahan untuk gak narik dulu sementara waktu. Gak tau sampai kapan, nunggu arahan saja saya. Takut juga, mas. Cari aman saja dulu," katanya. (*)