Begini Kelakuan Aneh Istri yang Bunuh Ketua DPRD saat Tengah Malam di Dalam Tahanan
Oleh karena itu Andi Erni Astuti rencananya akan dibawa ke Psikolog untuk memulihkan kejiwaannya.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Umum Daerah HM Djafar Harun Kolaka Utara (Kolut), dr. Syarif membantah tak memberikan menanganan maksimal terhadap korban.
Menurut dr Syarif, pihaknya sudah memberikan tindakan medis sesuai prosedur.
Syarif mengungkapkan saat kejadian 17 Oktober sekitar pukul 22.00 Wita, pihaknya langsung menuju tempat tinggal korban di rumah jabatan ketua DPRD.
Karena melihat kondisi korban pihaknya meminta agar segera dibawa ke RSUD HM Djafar Harun.
Baca: Buntut Sungai Ampal Digenangi Limbah Kapur Gamping, PDAM Lakukan Evaluasi Internal
Baca: Menjijikkan! Rumah Ini Penuh Sampah Busuk yang Menyengat, Padahal Ada 11 Orang Penghuninya
Baca: Tulisan di Spanduk yang Dibawa Mahasiswa Saat Wisuda Ini Bikin Netizen Geram, Mahasiswa Zaman Now?
Namun keluarga korban sempat tak mengijinkan.
Usai bernegosiasi dengan pihak keluarga akhirnya korban dibawa ke rumah sakit.
"Kami langsung melakukan penanganan dan kondisi beliau masih sadar.
Kami melakukan kontrol, kondisi beliau masih baik, HB baik, dimonitor baik, jika dikatakan mengapa tidak dilakukan segera operasi, itu belum dapat dilakukan.
Kami mesti melakukan pemantauan dan observasi, stabilisasi, pemantauan tekananan darah dan itu rangkaian tindakan dan kasus medis beliau ini tidak mendesak untuk di operasi dan sudah tertangani pendarahannya,” jelas Syarif seperti dikutip dari SultraKini.Com Minggu (22/10/2017).
Pihak rumah sakit, karta dr Syarif merujuk korban untuk ditangani di RSUD Benyamin Guluh Kolaka, dengan alasan dokter bedah RSUD Djafar Harun sedang ada urusan di luar kota.
"Makanya kami sarankan pasien dirujuk di rumah sakit yang ada dokter bedahnya," pungkas Syarif. (*)