Fakta Sejoli yang Gantung Diri di Menara Sutet, Orangtua Sempat Pergoki Korban Lakukan Ini

Dua remaja yang masing-masing berusia 20 dan 13 tahun itu memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Tribun Manado
Masyarakat Desa Koreng Jaga IV Kecamatan Tareran dibuat gempar dengan peristiwa gantung diri, Selasa (5/12/2017) pagi. 

Bikin Polisi Tidur tak Sesuai Aturan, Siap-siap Kena Denda Atau Penjara

Gunung Agung Erupsi, 18 Gunung Lainnya di Indonesia Ikutan Naik Status

“Berdasarkan keterangan saksi, Pak Fentje, ayah dari korban RK (Rino), bahwa ia sempat melihat anaknya berbicara dengan perempuan MK (Meifa) di dekat tower sutet," kata Kapolsek Tareran, Iptu Petrus Satu.

Setelahnya, ayah korban Fentje meminta ibunda Rino agar memanggil buah hati mereka.

Namun, dalam kesempatan tersebut ibunda korban justru mendapati sang anak tak lagi bernyawa.

"Saksi kemudian menyuruh istrinya, Heis Rumengan, untuk memanggil anak mereka. Saat tiba di tower sutet, ibu Heis Rumengan mendapati anaknya, RK (Rino), bersama dengan perempuan MK (Meifa) sudah meninggal karena gantung diri,” terang Kapolsek Tareran, Iptu Petrus Satu.

3. Dugaan penyebab

Pihak kepolisian kemudian bertindak tegas berkaitan dengan peristiwa ini.

Korban gantung diri di Koreng Minahasa Selatan, pada Selasa (5/12/2017)
Korban gantung diri di Koreng Minahasa Selatan, pada Selasa (5/12/2017) (Tribun Manado)

Gabungan personil dari Sat Reskrim dan Sat Intelkam Polres Minsel serta anggota Polsek Tareran langsung mengamankan TKP.

Dari proses identifikasi kemudian diketahui kedua remaja tersebut merupakan korban dari cinta buta.

Keduanya pun diduga terlibat asmara terlarang sebelum bunuh diri. (*)

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved