Polemik Yerusalem
Gawat, Dunia Arab dan Muslim Mulai Marah, Pengakuan Amerika Atas Yerusalem Picu Radikalisme
Pengakuan Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel juga memicu kemarahan di dunia Arab dan Muslim serta kekhawatiran dari sekutu-sekutu Amerika.
"Pengakuan ini merupakan sebuah fakta penting untuk mencapai perdamaian," tambahnya.
"Sudah saatnya untuk secara resmi mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel," ujar Trump.
Pemerintah AS juga memulai memproses perpindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Aksi ini merupakan salah satu pemenuhan janji kampanyenya kepada para pemilihnya.
Trump menyatakan keputusannya menandai dimulainya pendekatan baru untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina.
Dia mengklaim Pemerintah AS tetap bertekad mengejar kesepakatan damai terhadap wilayah itu.
Presiden Jokowi beserta pemimpin sejumlah negara mengecam keras kebijakan tersebut. Indonesia menggalang dukungan dari negara-negara Islam untuk menentang kebijakan Trump itu.
Hasil penggalangan dukungan itu, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan menggelar sidang di Istanbul, Turki, 13 Desember 2017. Presiden Jokowi bakal hadir dalam sidang tersebut.
[Fabian Januarius Kuwado/uh dari Kompas.com, VOAIndonesia]