Kapolda Nyalon Gubernur Kaltim, Tito Karnavian Beri Restu?
Namun dari sudut pandangnya sebagai Kapolri, bilamana suatu daerah sering ia kunjungi, maka berarti daerah tersebut rawan.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sinyal kuat diberikan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian merestui majunya Kapolda Kaltim yang berniat terlibat dalam kontestasi politik 2018 di Kaltim.
Hal itu tergambar dari pujian yang dilontarkan jenderal bintang 4 tersebut kepada Irjen Pol Safaruddin, Kamis (14/12/2017) kemarin.
Polisi aktif yang memegang tongkat komando Polda Kaltim tersebut masuk dalam bursa calon Kepala Daerah pada Pilgub Kaltim 2018.
Safaruddin menggunakan perahu politik partai berlambang banteng moncong putih dalam kontestasi politik di Bumi Etam.
Baca juga:
Aksi Pencurian Berjalan Mulus, Empat Mahasiswa Ini Terpaksa Harus Susun Ulang Skripsinya
Waduh! PLTS di Maratua Rusak, Warga Kembali ke Zaman Kegelapan
Menang Praperadilan, Keluarga Terharu; Laparinta Segera Hirup Udara Bebas
Gara-gara Cara Berjalan yang Aneh, Pria Ini Ketahuan Simpan Narkoba di Celana Dalam
200 Bibit Buah Lokal Ditanam di Taman Buah Muara Wahau
Besok Kapolri Dijadwalkan Kunjungi Lokasi Mapolda Kaltara di Tanjung Selor
Menurut Tito, anggota polisi merupakan warga negara yang memiliki hak politik ikut kontestasi tersebut.
"Anggota Polri warga negara juga. Mereka memiliki hak politik untuk ikut kontestasi. Tentunya usai menjalankan tugas sebagai anggota polisi," ujarnya.
Namun ia menegaskan bahwa Polri maupun TNI dalam ranah politik, apalagi menyangkut pemilu, harus bersifat netral.
Saat disinggung sosok Kapolda Kaltim di mata Tito, ia menyatakan selama menjabat sebagai Kapolri merasa tertolong oleh kinerja kepemimpinan yamg ditunjukkan Safaruddin.
"Sekitar 1,5 tahun saya tak datang ke sini (Kaltim). Bukan saya tak cinta Kapolda. Saya merasa tertolong karena Kaltim di mata saya sangat aman. Aman kenapa? Karena leadership Kapoldanya," bebernya.
Dari program yang didalamnya terdapat indikator keberhasilan Polda maupun Polres jajaran di Indonesia, Polda Kaltim termasuk satwil yang mengumpulkan banyak prestasi.
Mulai dari pengelolaan keuangan, pelayana SIM, hingga inovasi aplikasi online yang dibuat Polda Kaltim.
Saat ditanya apakah Safaruddin cocok jadi orang nomor satu di Kaltim, Tito hanya melempar senyum saat mendengar pertanyaan itu.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin yang berada di belakangnya menyahut, "Itu tergantung rakyat (Kaltim)," katanya sembari kemudian mengawal Kapolri meninggalkan Sky Ballroom Hotel Gran Senyiur Balikpapan.
Pemberitaan sebelumnya, Kamis (14/12/2017) kemarin, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku telah menunaikan uutangnya kepada Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepada Tribunkaltim.co saat ditemui usai memberikan arahan kepada jajaran Polda Kaltim di Hotel Gran Senyiur, Tito mengatakan selama 1 tahun 6 bulan ia menjabat sebagai Kapolri baru kali ini ia menginjakkan kaki di Kaltim.
"Satu tahun enam bulan menjabat sebagai Kapolri belum sempat ke Polda Kaltim. Saya merasa berutang. Terrmasuk pada pak Kapolda," katanya.
Lanjut Tito, bukannya dirinya tak memerhatikan Polda Kaltim di pusat. Namun dari sudut pandangnya sebagai Kapolri, bilamana suatu daerah sering ia kunjungi, maka berarti daerah tersebut rawan.
Baca juga:
Kebun Kemitraan DSN Rangkul 6.158 Keluarga Petani Plasma
Real Madrid Siap Lewati Rekor Barcelona di Piala Dunia Antar Klub
MK Putuskan Boleh Nikahi Rekan 1 Kantor tanpa Harus Resign, Perusahaan tak Bisa Melarang!
4 Nama Anggota DPR Disebut Terima Uang Korupsi E-KTP, Siapa Saja Mereka?
Sebaliknya, bila jarang dikunjunginya maka ia menganggap bahwa daerah tersebut aman, kemudian institusi kepolisian daerah mampu bekerja optimal.
"Makin banyak saya datang ke daerah, berarti daerah itu banyak rawan. Makanya saya turun langsung," ungkapnya.
Ia menilai keamanan Kaltim dan Kaltara relatif dapat dikendalikan. Termasuk di dalamnya ketertiban masyarakat, potensi konflik, dan penanganan kejahatan konvensional.
Ia mengapresiasi kinerja Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) yang mengelola itu dengan baik.
"Ada memang permasalahan atau laporan masyarakat kepada saya langsung atau tidak langsung, saya komunikasikan cepat dengan Kapolda, setelah itu masalah selesai. Saya tak perlu turun, karena semua berhasil ditanagani Kapolda dengan baik," bebernya.
Kendati demikian ia tak menampik bahwa pada 2017 ini, Polri sempat kecolongan dengan adanya kasus bom gereja di Samarinda. Namun, jajaran Polda Kaltim ia anggap sigap menangani, sehingga ia tak perlu turun gunung.
"Energi saya bisa saya gunakan backup untuk daerah lain. Saya ucapkan terima kasih buat Polda Kaltim. Tak banyak buat masalah dan cukup banyak berprestasi," katanya. (*)