Advertorial
Ini yang Dilakukan Safaruddin di Malam Pergantian Tahun, Jangan Lewatkan Harapannya pada 2018
“Sebaiknya malam pergantian tahun diisi hal positif, agar tahun depan lebih baik,” tuturnya.
BALIKPAPAN - Tahun 2018 tinggal hitungan jam.
Momen pergantian tahun selalu digunakan H. Safaruddin untuk merenung dan instropeksi diri, memperbanyak doa serta berzikir agar 2018 dapat menjadi lebih baik lagi.
“Sebaiknya malam pergantian tahun diisi hal positif, agar tahun depan lebih baik,” tuturnya.
Di malam pergantian tahun pada Minggu (31/12/2017), dirinya mengadakan doa bersama di kediamannya, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca: Kaltim Perlu Revolusi Pendidikan Ini Sebabnya, Safaruddin Ikut Resmikan Kampus Cheng Ho
Baca: Jadikan Pariwisata di Kaltim Mendunia, Ini yang Dilakukan Safaruddin
Baca: Safaruddin Ingin Kaltim jadi Surga Petani dan Peternak, Begini Acuan dan Alasannya
Safaruddin bakal melakukan doa bersama dengan ratusan santri Pondok Pesantren di Balikpapan.
Doa tersebut dipimpin langsung KH. Jailani Mawardi Ponpes Syeh Arsyad Albanjari.
Jenderal bintang 2 tersebut mengingatkan 2018 dan 2019 adalah tahun politik, pesta demokrasi yang rentan menjadi konflik horisontal.
Safaruddin berdoa, dan meminta masyarakat Kaltim secara keseluruhan, untuk menghindari sikap dan perbuatan berlebihan selama tahun politik tersebut.
“Hindari menggunjing atau menjelek-jelekkan orang lain. Itu merusak hati dan ketenteraman masyarakat, serta mengganggu keamanan dan ketertiban.
Baca: Bangkitkan Gairah Ekonomi Kaltim, Ini yang Ditawarkan Safaruddin
Baca: Ini Dia, Rahasia Fisik Kuat Safaruddin Hingga Dukungan Masyarakat yang Terus Mengalir
Baca: Safaruddin Temui Mantan Wagub Kaltim, Dua Jam Berbincang Ini yang Mereka Bicarakan
Pilihan politik, agama, ras, warna kulit, dan adat boleh berbeda, tapi jangan memutus tali silaturahmi, jangan merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Lebih dua tahun menjabat Kapolda Kaltim, kini Safaruddin ingin memperbaiki perekonomian Kaltim.
Ia ikhlas dan sekuat tenaga akan maju menjadi Calon Gubernur, demi memperjuangkan swasembada pangan harus diutamakan.
“Supaya kita tidak tergantung lagi dengan provinsi lain,” ungkapnya. “Pangan itu harkat dan martabat kita, yang harus kita penuhi sendiri."
Untuk model pembangunan, Safaruddin sangat menyukai Selandia Baru.
Negara yang memiliki luas kurang lebih 268 ribu kilometer persegi, dengan jumlah penduduk sekitar 4 jutaan.
Sumber daya alam di Selandia Baru sangat melimpah: batu bara, emas, biji besi dan lain-lain.
Namun itu tidak mereka ambil, melainkan disimpan.
Mereka lebih mengutamakan kegiatan pertanian, peternakan, dan perikanan.
Hasilnya, selain untuk kebutuhan sendiri, mereka juga bisa mengekspor hingga ke Amerika, Eropa, Inggris, Tiongkok dan Jepang.
Baca: Ikut Nimbang Ikan Bersama Pedagang di TPI Samarinda, Adzan Subuh, Ini yang Dilakukan Safaruddin
Baca: Setia Tunggu Putusan PDIP, Safaruddin : Kalau Saya Nanya Terus Kan Tak Etis,
Baca: Masuk Bursa Pilgub Kaltim, Irjen Safaruddin Tunggu Rekomendasi PDI-P
Safaruddin mengambil contoh domba.
Ternak di Selandia Baru beghasil memproduksi daging, susu, sampai kulit yang dimanfaatkan menjadi kain wol yang sangat bagus.
Banyak pabrik menyerap tenaga kerja.
Apa kuncinya? Perizinan usaha sangat dipermudah sehingga masyarakat dengan mudah pula membuka usaha.
Selandia Baru, berdasarkan Laporan Bank Dunia, Ease of Doing Busines 2017, Selandia baru duduk di peringkat pertama dari 190 negara.
“Selama ini, di Kaltim, pengusaha baru ingin membuka usahanya dan hendak mengurus perizinan, dimintai duit duluan,“ sesalnya.
Safaruddin mengakui, ia maju mencalonkan Gubernur Kaltim karena melihat persoalan pelik ini.
Ia ingin memulainya dengan memangkas birokrasi pelayanan, perizinan, dan hingga nanti mewujudkan swasembada pangan.
“Insya Allah akan saya benahi. Karena jabatan itu amanah, tanggung jawab nanti di akhirat,” pungkasnya. (*)