Gerhana
Tahun 2018, Ada 5 Fenomena Gerhana, Dua di Antaranya Dapat Dilihat di Indonesia, Catat Tanggalnya!
‘Super blue blood moon’ merupakan sebuah fenomena yang belum pernah terjadi sejak 152 tahun lalu.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Di tahun 2018 ini, ada lima fenomena gerhana akan terjadi yang dua di antaranya bisa disaksikan di Indonesia.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Senin (29/1/2018), mengingatkan bahwa fenomena gerhana bulan langka akan terjadi pada 31 Januari.
Baca: Spektakuler Show 1, Versi Juri Ini Kontestan Indonesian Idol 2018 Terbaik dan Terburuk
Baca: Pisang Raksasa Ini Setinggi 25 Meter, Buahnya Seberat 60 Kg. Asli Indonesia, dan Terbesar Sejagad
Disebut langka lantaran gerhana bulan total terjadi bertepatan dengan fenomena ‘supermoon’ dan ‘blue moon’, sehingga disebut sebagai fenomena 'super blue blood moon'.
‘Super blue blood moon’ merupakan sebuah fenomena yang belum pernah terjadi sejak 152 tahun lalu.
Baca: Mengharukan, Nenek 92 Tahun Bercucur Air Mata Dijebloskan ke Penjara Gegara Tebang Pohon Durian
Baca: Bali United Vs Persija, Taklukkan Macan Kemayoran, Bali United Juara Grup dengan Nilai Sempurna
Dwikorita memastikan, proses 'super blue blood moon’ kali ini akan dapat diamati dari Indonesia secara jelas.
Namun, selain gerhana bulan langka 'super blue blood moon’ pada akhir Januari ini, masih ada empat fenomena gerhana lain yang akan terjadi di tahun ini.
Baca: Tak Diduga, 10 Seleb Papan Atas Dunia Ini Ternyata Keturunan Indonesia. Mereka Diakui dan Dikagumi
Baca: Satlantas Rahasiakan Jadwal Razia Taksi Online, Ini yang Harus Dilengkapi Driver
Pada 15 Februari 2018, 13 Juli 2018, dan 11 Agustus 2018, menurut BMKG, akan terjadi fenomena gerhana matahari sebagian.
Tetapi, fenomena tersebut tidak akan terlihat dari Indonesia.
Baca: Mau Berobat di Instalasi Kedokteran Nuklir RSUD AW Syahranie, Ini Tarifnya
Baca: Maret, Seluruh Perizinan di Kaltim Bakal bisa Diurus secara Online
Sedangkan, fenomena gerhana bulan total yang akan kembali terjadi pada 28 Juli 2018 dikatakan dapat diamati dari Indonesia.
Jika dilihat dari Indonesia, peristiwa gerhana pada 31 Januari nanti, secara keseluruhan dari fase awal hingga akhir, akan terjadi selama sekitar enam jam, mulai pukul 17.00 WIB sampai 23.00 WIB.
Baca: Kuota Taksi Online Mepet Ditambah Lahan Parkir Mahal, Operator: Sulit Dapat Profit
Baca: Pemkot Samarinda Mau Tambah 1.000 PNS, Bagaimana Nasib para Tenaga Honorer?
Saat bulan terbit dan berada pada fase purnama sekitar pukul 20.30 WIB, gerhana bulan total akan berada pada fase puncak.
Peristiwa tersebut akan berlangsung kurang lebih 77 menit, di mana masyarakat di seluruh wilayah Indonesia akan melihat bulan berubah warna menjadi merah.
Baca: Dinding Kamar Rawat Inap di Instalasi Kedokteran Nuklir Lebih Tebal, Ternyata Ini Sebabnya
Baca: Dua Kubu di Partai Hanura, KPU Kaltim Verifikasi ke Kubu Mana Ya?
“Sebagaimana terlihat pada peta, keseluruhan proses gerhana dapat diamati di Samudera Pasifik, serta bagian timur Asia, Indonesia, Australia, dan barat laut Amerika,” kata Dwikorita, di Jakarta.
Gerhana bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
Baca: Mau Tahu Hasil Verifikasi Ijazah 4 Paslon Cagub/Cawagub Kaltim, Ini Kata KPU
Baca: Jangan Lewatkan, Fenomena Supermoon Besok Malam, Catat Jamnya!
Sebelumnya, gerhana bulan total yang sama pernah terjadi 18 tahun lalu, tepatnya pada 21 Januari 2000.
Gerhana serupa akan muncul lagi dalam jangka waktu yang sama di masa mendatang, yaitu 11 Februari 2036. (Tribunnews.com, Ruth Vania)