Nasihat dari Politisi untuk Ketua BEM UI saat Tampil di Mata Najwa, Halus tapi Mak Jleb!
Nasehat menarik ini terjadi saat segmen membahas Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak-Gizi Buruk di Asmat, Papua.
TRIBUNKALTIM.CO -- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Zaadit Taqwa, mendapat nasehat menarik dari politisi ketika tampil di program Mata Najwa, Rabu (7/2/2018) malam.
Nasehat menarik ini terjadi saat segmen membahas Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak-Gizi Buruk di Asmat, Papua.
Sebelumnya, Zaadit mengatakan bahwa dirinya berani mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah mengetahui kondisi Asmat lewat pemberitaan di media.
Dari itu, ia mengatakan pemerintah lamban menangani persoalan di Asmat.
Baca: Zaadit Baru Galang Dana ke Asmat Setelah Beri Kartu Kuning, Bandingkan dengan Aksi BEM FIB UI Ini
Zaadit juga mengklaim mahasiswa selalu berada di garda terdepan membela rakyat.
Rupanya pernyataan itu tak sepenuhnya menyakinkan seorang politisi yang ikut bicara dalam program tersebut.
Politikus, Adian Napitupulu, menilai pernyataan Zaadit soal Asmat selama ini tidak memiliki legitimasi atau pengakuan moral yang kuat.
Pasalnya sebelum melayangkan kritik, Zaadit belum mengetahui secara langsung apa yang terjadi di Asmat.
Kemudian ketika kritik itu dilayangkan akhirnya terasa tak sepenuhnya membela rakyat.
"Kalian kan calon pemimpin. Pemimpin siapa, pemimpin rakyat.
Lalu siapa yang harus kalian kenali, ya rakyat itu.
Dan mengetahui tentang rakyat tidak cukup dari membaca buku.
(Seharusnya) cium aroma tubuhnya (rakyat), cium keringatnya, pahami penderita mereka, makan bersama mereka.
Baca: Paslon Datangkan Ustad hingga Artis Didi Kempot, Siapakah yang Mujarab Dulang Suara?
Lalu baru kalian menjadi pemimpin yang lahir dari rahim rakyat itu sendiri.
Kalau itu kalian lakukan sebelumnya, kartu kuningnya memiliki legitimasi sangat kuat.
Sekarang jadi debatabel. Kartu kuning itu dasarnya apa.
Oke bicara Asmat, udah ke sana? Belum.
Perlu di ajak Presiden? Tak perlu!
Nilai perjuangan itu dinilai dari perjuangan kita ke Asmat!" terang Adian.
Kendati demikian Zaadit tetap bersikukuh memahami kondisi rakyat tak harus sampai 'mencium bau' rakyat.
Berikut video selengkapnya Adian Napitupulu untuk lima Ketua BEM yang hadir terkhususnya Zaadit.
Melihat tayangan ini netizen merasa nasehat Adian sangat perlu direnungkan Zaadit.
Netizen setuju memahami rakyat tak cukup dengan membaca buku.
@friyalyasmin: "Seru nonton #MataNajwaKartuKuningJokowi disuruh ke Asmat dulu katanya kalo mau kritik, pak pak kuliah sampe sore 2x gamasuk aja gak lulus matkul pak"
Baca: Jaket Kuningnya Viral Diperbicangkan Netizen, Begini Penampilan Ketua BEM UI Semalam di Mata Najwa
@RahWisnu96: "Kritik itu boleh, tapi tolong lihat secara luas. Saya lucu dengar pernyataan mas Presma UI, ketauan ngomong tanpa data.."
@carlosmichael_k: "Zaadith: kami tau soal penderitaan warga Asmat lewat berita, kami rasa itu cukup mewakili apa yang terjadi di sana. Gladi woi..gladi...live in...rasain kepala lu mandi lumpur di Asmat! Jangan baca! Yang udah kesana aja ga berisik."
(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)