Breaking News

Dimanjakan dan Didandani Sangat Cantik, Ini Kisah Gadis yang Dipaksa Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri

Kami dibolehkan memilih gaya rambut apapun. Kami juga mendapat lukisan henna di tangan, kaki, bahkan kadang di leher

Editor: Amalia Husnul A
NET/GOOGLE
Ilustrasi 

Konsekuensinya, dia harus melakukan misi. Akan tetapi, dia tidak tahu apa misi yang dimaksud.

Baca: Ayo Bikin Suvenir Maskot Porprov Kaltim Buaya Gondrong

Baca: Polisi Selidiki Jenis 130 Peluru yang Bersarang di Tubuh Orang Utan

"Misi"

Sejak awal Falmata mendapat kesan betapa mengerikannya kamp tersebut.

Kondisinya sangat sulit. Para tawanan, baik perempuan dewasa, gadis cilik, maupun anak laki-laki, dilanda ketakutan bahwa sewaktu-waktu mereka bisa terjebak dalam pertempuran antara militer pemerintah dan kelompok milisi.

Ketakutan itu khususnya dirasakan para perempuan.

"Kami takut para serdadu akan menyerbu kamp sewaktu-waktu dan tidak mengasihani kami, para perempuan. Mereka bisa saja menyangka kami adalah istri para anggota milisi," papar Falmata.

Jika ada helikopter atau pesawat di udara, para tawanan langsung panik karena cemas kamp tersebut akan dibombardir militer Nigeria.

"Saat kami melihat pesawat, banyak di antara kami yang menangis. Ada yang bahkan langsung terkencing-kencing."

Kehidupan di kamp juga sangat monoton.

Baca: Siapkan 9000 Tiket Untuk Laga Borneo FC vs Kalteng Putra

Baca: Pasang CCTV Karena Abensi Finger Print dan Face Print Sering Dirusak Pegawai

Bangun tidur, sembahyang, makan, bersih-bersih, sembahyang, makan, dan bersih-bersih. Begitu terus sepanjang hari.

Ada pula sesi belajar agama dengan membaca Quran selama beberapa jam.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved