HUT Kota Balikpapan
Naik Reog, Wajah Rizal Effendi Tampak Tegang
Suguhan hiburan rakyat saat perayaan Ulang Tahun ke-121 tahun Kota Balikpapan begitu terasa.
Penulis: Budi Susilo |
"Ayo siapa mau ikut naik. Kamu mau naik juga kah," ujar Rizal, dan tangan kanannya sambil menunjuk ke kerumunan para fotografer dan masyarakat yang menonton.
Itulah kesan saat merayakan ulang tahun ke 121 Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, yang juga selenggarakan tarian adat istiadat dari berbagai provinsi yang ada di seluruh Indonesia.
Baca: Begini Perasaan Jessica Iskandar Dikirimi SMS oleh Ludwig soal Anaknya
Pelaksanaan ini berlangsung di tengah Lapangan Merdeka, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, sekitar pukul 10.30 Wita.
Dipayungi awan yang cerah, di bawah langit biru nan putih, para penari yang menggunakan busana adat istiadat sangat ragam. Dilihat dari kejauhan, lapangan rumput hijau nampak warna-warni baju yang dikenakan para penari.
Para penari berjumlah ribuan orang. Mereka datang dari berbagai daerah yang ada di Balikpapan. Mereka berasal dari beragam suku, ada dari pelajar, mahasiswa hingga pegawai.
Saat lantutan lagu didendangkan dengan lagu etnik Dayak semua menari lepas tanpa beban. Atmosfir inilah yang membuat kegembiraan bersama.
Para pejabat publik seperti wali kota, kapolres, dandim, para anggota dewan ikut turun ke lapangan melakukan tarian bergoyang irama musik asyik.
Tidak ketinggalan, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Balikpapan, Oemy Facessly. Saat usai menari, dia menjelaskan, pakaian adat yang ditonjolkan dalam tarian ulang tahun mencerminkan kehidupan Balikpapan yang ragam dan dinamis.
"Kita tonjolkan kebersamaan walau berbeda-beda. Bersatu dalam kegembiraan di ulang tahun kota kita. Modal kita membangun kota ialah persatuan," tegasnya.
Baca: Kembali Diungkit Soal Keputusannya Lepas Hijab, Rina Nose Berikan Komentar Pedas!
Secara karakteristik, Kota Balikpapan sifat warganya heterogen. Seni tarian yang ditampilkan memancarkan warna warni.
"Kalau hidup rukun bersatu. Ragam banyak rupa bisa kita nilai begitu indah. Hidup tidak enak kalau tidak beragam," ungkap Oemy. (*)