Edisi Cetak Tribun Kaltim
Pesan Istri Nusyirwan Ismail untuk Sofyan Hasdam yang Ingin Mundur: Jangan Khianati Pak Nus. . .
Tak banyak bicara, ia hanya ulangi permohonan maaf kepada siapapun yang menyalaminya saat keluar dari ruang ICU.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Trinilo Umardini
"Hand to hand methode, begitulah kami menamainya," ujar Husni saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Selasa (27/2/2018) malam.
Baca: Nusyirwan Ismail Meninggal - Sopir: Bapak Tak Kenal Capek dan Hobi Melahap Nasi Padang
Lewat sambungan telepon Husni menjelaskan bahwa hand to hand methode adalah sistem sosialisasi saling berjabat tangan antara paslon dengan masyarakat.
"Kalau istilah sekarang yang dilakukan Jokowi yakni blusukan," paparnya.
Tak disangka metode ini ampuh mendongkrak elektabilitas pasangan An‑Nur.
Terkait kelanjutan paslon yang diusung Partai Golkar dan NasDem ini, Ayub belum bisa menjawab.
Saat ini masih membahas proses pemakaman dan belasungkawa keluarga.
"Masih fokus ke pemakaman almarhum dan ikut berkabung bersama keluarga," kata Ayub.
Bahkan, menurut Ayub, Cagub Sofyan Hasdam sempat menyatakan tidak ikut lagi dalam kontestasi Pilgub Kaltim demi kebersamaan.
"Pak Sofyan sempat bilang, kami sudah menyatu. Kalau pak Nus tidak ikut lagi, saya juga tidak ikut lagi demi kebersamaan, dan kami semua menangis," ucap Ayub.
Hanya saja, istri almarhum (Nusyirwan Ismail) minta agar tetap meneruskan.
"Pak Sofyan harus kuat meneruskan perjuangan ini, namun jangan khianati Pak Nus dan rakyat Kaltim," papar Ayub menirukan pernyataan istri Nusyirwan.
Andi Sofyan Hasdam saat dihubungi Tribun pun buka‑bukaan, bahwa sejak meninggalnya cawagub yang sudah bersama‑sama berjuang melewati kampanye yang belum genap dua
minggu tersebut.
Sofyan Hasdam mengaku sempat berpikiran tak mau maju lagi dalam kontestasi Pilkada 2018, sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya Nusyirwan.