Berniat Lunasi Utang Rp 4,5 Miliar, Ternyata Uang yang Dibawa Mujiono Uang Mainan

Penuh percaya diri Mujiono, warga Dusun Karangtengah, Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut mendatangi Bank Central Asia (BCA)

Editor: Sumarsono
surya
Uang mainan yang dibawa saat setor uang ke bank 

Baca: Bermodal Printer dan Kertas HVS, 2 Pemuda Ini Cetak dan Edarkan Uang Palsu di Balikpapan

Uang di dalam dua kardus itu dimasukkan ke mobil Mujiono oleh dua orang suruhan Ali. Keduanya kemudian sepakat untuk menuju ke BCA Tulungagung.

Namun karena kesiangan dan BCA sudah tutup, keduanya urung ke bank. "Uangnya kemudian dititipkan di rumah saya, karena kalau harus balik ke Blitar saya kejauhan," tambahnya.

Ali kemudian meminta Mujiono untuk bersumpah, tidak akan membuka kardus berisi uang itu sebelum ada Ali. Nantinya uang itu akan dibuka bersama-sama di depan teller BCA. Selama menunggu hingga hari Senin, Mujiono mengaku tidak bisa tidur.

Ali terus berjaga karena ada uang Rp 4,5 miliar di kamarnya. Senin (19/3) pagi Mujiono membawa dua kardus itu ke BCA Kantor Cabang Tulungagung. Di parkiran Mujiono sempat menghubungi orang dekat Ali.

"Dia tidak pernah bawa HP, kalau menghubungi lewat anak buahnya," tutur Ali. Dua kardus berisi uang ini kemudian diangkat satpam BCA ke lantai atas.

Mujiono sempat menunggu selama 30 menit, namun Ali tidak juga muncul. Mujiono mulai panik. Apalagi disaksikan banyak orang dan jajaran pimpinan BCA Tulungagung yang memintanya membuka kardus itu. Saat kardus dibuka, Mujiono mengaku nyaris pingsan.

"Saya langsung sadar uangnya hanya mainan. Bentuknya kecil-kecil dan warnanya juga lain," ungkap Mujiono. Selanjutnya pihak BCA berkoordinasi dengan kepolisian. Mujiono dan uang mainan dari Ali dibawa ke Mapolres Tulungagung. Setelah kejadian ini Ali seperti menghilang. Mujiono menyesalkan sikap Ali yang cuci tangan.

Baca: Bank Indonesia: Waspada, Potensi Uang Palsu Beredar Saat Pilgub Tinggi

Memang tidak ada kerugian material, namun Mujiono mengaku sangat malu dan terpukul.
"Nama baik saya yang tercemar," tegasnya. Informasi yang didapat SURYA.co.id, Mujiono menjadi korban modus penggandaan uang.

"Orang pintar" yang telah menipu Mujiono berasal dari Blitar. Mujiono sebelumnya menyerahkan uang untuk digandakan. Pelaku meminta Mujiono membuka kardus di hari yang sudah ditetapkan. (surya)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved