Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan

Imbas Tumpahan Minyak, Kepiting Laut Banyak Mati di Pantai Balikpapan

Dampak pencemaran minyak di perairan Teluk Balikpapan tak hanya mengancam manusia

Tribun Kaltim/Fachmi Rachman
Kepiting di pantai Balikpapan 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dampak pencemaran minyak di perairan Teluk Balikpapan tak hanya mengancam manusia. Biota laut dan ekosistem hewan di pesisir pantai turut jadi tumbal.

Usai dikejutkan dengan penemuan hewan mamalia laut mirip lumba-lumba, Minggu (1/3/2018) kemarin. Dari pengamatan Tribunkaltim.co di sepanjang pantai Monpera hingga Semayang ditemukan kepiting dalam kondisi mati.

Baca: Jangan Tiru Kebiasaan Keliru Ini, Banyak Pengemudi Mobil Pakai Rem Tangan di Lampu Merah

Kepiting yang berlumuran minyak kebanyakan sangkut di bebatuan hingga terdampar pasrah di hamparan pasir pantai. Tak lagi berwana coklat atau merah, cangkang mereka cenderung berwana hitam gelap.

"Iya, mas. Banyak kepiting juga kita angkut bersihkan," kata personel TNI yang bertugas membersihkan pantai di kawasan Banua Patra.

Untuk diketahui, General Affairs RU V Pertamina, Eko Hernanto megatakan pihaknya menargetkan 4 hari pantai di Balikpapan bersih dari cemaran minyak.

"Dalam waktu 4 hari wilayah perairan harus clear," katanya, Senin (2/4/2018).

Baca: Kembali ke Amerika, Model Rambut Baru Iqbaal Ramadhan Ini Bukannya Dipuji Malah Diprotes Penggemar

Pihak pertamina meminta bantuan aparat TNI-Polri membersihkan ceceran minyak di tepi pantai dengan cara manual. Sementara cemaran minyal di tengah laut, mereka mengerahkan unit berupa tugboat untuk melalukan aktivitas oil boom dan penyedotan.

"Sekarang ini, coastal clean up di bibir pantai. Target hari ini Semayang sampai dengan Monpera. Besok kita lihat perkembangan. Minyak agak ke tengah kita gunakan, oil boom, yang tebal harus kita sedot," jelasnya.

Pada kegiatan pembersihan ceceran minyak, Pertamina juga berkoordinasi dengan KSOP Balikpapan untuk mengerahkan seluruh perusahaan yang mempunyai domain di perairan Teluk Balikpapan.

Baca: Kampanye Calon Gubernur, Prabowo Kembali Singgung Gaji Kecil Wartawan

"Kita kordinasi KSOP melibatkan semua perusahaan di Balikpapan yang punya domain menangani minyak di laut," ujarnya.

Pemberitaan sebelumnya, di sepanjang pesisir pantai mulai dari kawasan Monpera hingga Semayang Balikpapan masih dipenuhi minyak hitam pekat, Senin (2/4/2018). Sebanyak 259 personel TNI-Polri bersama pihak Pertamina melakukan pembersihan pantai secara manual.

Ratusan aparat menggunakan peralatan rumahan seperti gayung dan ember yang disediakan Pertamina untuk menyendok minyak pekat di bibir pantai.

Baca: Makna dan Tema Tentang Perayaan Hari Peduli Autisme Sedunia yang Diperingati Hari Ini

Dari amatan Tribunkaltim.co, mereka menyendok minyak menggunakan gayung, kemudian memasukkan ke ember dan plastik hitam besar, lalu menaruh di drum.

Meski terus disendok aparat, tak begitu tampak perubahan di sepanjang pantai. Air laut yang menabrak bibir pantai masih hitam legam.

"Kami lakukan coastal clean up, sebagai bentuk kepedulian. Pantai ini milik kita bersama," kata Eko Hernanto selaku General Affairs RU V Pertamina.

Baca: Ratusan Pedagang Pulsa Demo di Kantor DPRD Balikpapan, Ini Tuntutan Mereka

Saat ditanya apakah efektif melakukan pembersihan cemaran minyak di pantai deengan cara manual, Eko mengatakan segala cara dilakukan pihaknya untuk memgembalikan kondisi pantai Balikpapan seperti semula.

"Kita lihat eskalasinya, belum bisa bersih hari ini, kita tambah personel," tuturnya. 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved