Tewasnya Santri Ponpes, Kepolisian Tetapkan Seorang Temannya Jadi Tersangka, Tapi. . .
Kepolisian akhirnya menetapkan seorang santri menjadi tersangka, atas kasus penganiayaan terhadap M Rifqi Pratama (13).
Penulis: Christoper Desmawangga |
Baca: Tekanan Kerja Bisa Bikin Kamu Stres, Ini Triknya Agar Tetap Produktif!
Diberitakan sebelumnya, Santri atas nama M Rifqi Pratama (13), kelas VIII SMP, asal Sengatta, Kutai Timur (Kutim) meregang nyawa pada Senin (2/4) subuh kemarin, setelah sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie, sejak Rabu (28/3) silam.
Korban tak terselamatkan setelah mengaku kesakitan disekujur tubuhnya, terutama pada bagian dadanya, karena diduga di keroyok oleh teman-teman satu pesantrenya.
Santi (37), ibu korban menuturkan, awalnya dirinya mendapatkan kabar bahwa anaknya itu masuk rumah sakit, disebabkan karena bisul yang terdapat di hidung.
Namun, setelah dirinya datang dan melihat langsung, wajah anak terakhir dari tiga bersaudara itu, tampak membengkak.
"Kata pembimbingnya, masuk rumah sakit karena bisul di hidung. Tapi, saat saya lihat langsung, wajahnya lebam-lebam, matanya bengkak," ucapnya saat ditemui di ruang jenazah RSUD AW Syahranie, Senin (2/4/2018)
Sebelum meninggal dunia, anaknya menjelaskan, dia dipukuli oleh teman-temannya, yang jumlah sekitar lima orang, akibat permasalahan uang senilai Rp 85 ribu.
Tak hanya sekali pemukulan saja, namun berulang kali, yang menyebabkan dirinya harus menjalani perawatan.
"Dia sempat sebutkan nama teman-temannya yang mukulin dia, ditempeleng di wajah, di pukul di dada, pakai tangan kosong," ucap Santi. (*)