Tragedi Tumpangan Minyak di Balikpapan

Korban Kelima Kebakaran Teluk Balikpapan Ditemukan di Pantai Batakan

Jasad yang mengapung di sekitar Pantai Batakan Belakang PT Trakindo, Manggar, Balikpapan Timur dipastikan merupakan korban kelima

Editor: Sumarsono
TRIBUN KALTIM/ADITYA RAHMAN HAFIDZ
Jenazah almarhum Sutoyo tiba di rumah duka, Perumahan Pertamina, Gunung Empat, Selasa (3/4/2018) sekitar pukul 15.39 Wita. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Jasad yang mengapung di sekitar Pantai Batakan Belakang PT Trakindo, Manggar, Balikpapan Timur dipastikan merupakan korban kelima dari peristiwa kebakaran di Teluk Balikpapan.

Hal itu disampaikan Kasie Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Octavianto, Selasa (3/4). "Sekitar 13.00 Wita. Kami dapat informasi dari DVI Polda Kaltim, bahwa benar jasad tersebut, Sutoyo, korban terakhir yang 3 hari belakangan dicari Tim Sar Gabungan," ujar Octa.

Dari informasi yang dihimpun, belakangan diketahui Sutoyo (43) merupakan warga Perum Pertamina, Gunung Empat, Balikpapan Barat. Ia juga merupakan naban Pertamina RU V, yang sehari-hari bertugas sebagai driver.

Baca: Pemprov Kaltara Harus Cari Pendanaan Alternatif Jangan Bergantung Dana Bagi Hasil

Saat api berkobar di tengah laut, korban Sutoyo bersama keempat rekannya yang juga tewas, melakukan aktivitas di sekitar lokasi terjadinya kebakaran.

Mereka menggunakan dua perahu berniat menghabiskan akhir pekan di laut untuk memancing. Nahas, Sabtu (31/3/2018) jadi hari dimana mereka menjemput ajal masing-masing.

Setelah dishalatkan di rumah duka, jenazah Sutoyo, korban tewas akibat tumpahan minyak di Teluk Balikpapan akan dibawa ke Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Selasa (3/4) pukul 16.00 Wita.

Menurut Ketua RT 35 Gunung Empat, jenazah almarhum Sutoyo rencananya akan dibawa ke jalan Sepaku, Seberang melalui jalur darat kilometer 38. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar dua jam setengah.

Baca: Inilah Rekam Jejak Dokter Terawan, Penyembuh 40 Ribu Pasien yang Dipecat karena Terapi Cuci Otak

Ketua RT di lingkungan perumahan Pertamina yang tidak mau disebutkan namanya tersebut, menuturkan, Sutoyo tinggal di rumah dinas, berdua bersama saudara kandungnya. "Di sini tinggal sama kakaknya," ujar Ketua RT 35.

Kakak Sutoyo, kerabat, dan rekan kerja termasuk ketua RT ikut mengantarkan jenazah sampai ke tempat peristirahatan terakhirnya di Sepaku. Sutoyo semasa hidupnya adalah orang yang baik dan suka menolong.

"Semasa hidupnya, beliau bagus. Di lingkungan masyarakat maupun pekerjaan dia orangnya ringan tangan. Kebetulan dia juga kerja di dalam, di kilang," tuturnya.

Menurut kabar beberapa info dari rekan-rekannya, Sutoyo pergi memancing dan perahu sempat mogok. "Mungkin sampeyan sudah pernah dengar, sebelumnya pada saat kejadian beliau mau mancing. Tapi entah apa dan bagaimana, perahunya mogok, info dari teman-teman," jelasnya.

Baca: Beraninya Pencuri Ini Gasak Ponsel Kanit Reskrim KSKP Tunon Taka Nunukan

Sebelumnya ia mengucapkan terima kasih atas bantuan tim SAR dan jajaran terkait karena sudah berhasil menemukan Sutoyo yang sudah ia anggap sebagai saudaranya tersebut. Jenazah Sutoyo tiba di rumah duka, Perumahan Pertamina, Gunung Empat, sekitar pukul 15.39 Wita dari RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.

Menurut pantauan tribunkaltim.co, kerabat kerja dan tetangga dari almarhum Sutoyo sudah berkumpul menunggu jenazah di tempat tinggalnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved