Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak Siapkan Class Action, Ini 12 Advokat yang Mengawal

Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak di perairan Teluk Balikpapan siap mengajukan gugatan class action atas bencana pencemaran minyak

Penulis: Budi Susilo | Editor: Sumarsono
ISTIMEWA
Kondisi di hulu Teluk Balikpapan yang juga sudah terkena tumpahan minyak. 

Harapan tim koalisi mengajukan gugatan class action supaya masyarakat tidak trauma dan mendapat ganti keuntungan akibat diterpa bencana tumpahan minyak. Kejadian ini harus diberi efek jera, supaya ke depan tidak lagi terulang.

Intinya, gugatan class action ini untuk menampung para korban untuk mendapatkan dan memperjuangkan keadilan yang layak.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia sampai sejauh ini masih belum bisa menemukan faktor penyebab dari rusaknya pipa minyak Pertamina di perairan Teluk Balikpapan.

Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Rasio Ridho Sani kepada Tribun Kaltim, mengatakan, peristiwa tumpahnya minyak ke Teluk Balikpapan dilakukan penanganan beberapa tahap.

Fokus pertama pastinya mengatasi dampak dari tumpahan minyak di perairan laut. Langkah berikutnya mencari apa penyebab dan permasalahan tumpahnya minyak. Dan langkah selanjutnya langkah apa untuk pencegahan supaya tidak terulang lagi ke depannya.

Kalau tumpahan minyak berpengaruh terhadap kesimbangan alam, menimbulkan kerugian secara materil dan non materil pastinya akan mengarah ke meja pengadilan.

"Kita bisa lakukan gugatan, termasuk Polda Kaltim akan lakukan penegakkan hukum. Kami mendukung ini. Tujuannya supaya kejadian ini tidak terulang lagi. Ini sudah jadi komitmen KLHK," kata Rasio.

Sampai sekarang, tim penyelam belum mendapat hasil maksimal. Karena itu, akan kembali melakukan penyelaman di waktu berikutnya, pemeriksaan kondisi pipa masih terus berlangsung, belum dianggap mencapai titik final.

Baca: Penyakit Langka. . . Saat Dirontgen Dokter Melihat Tulang-tulang Perempuan Ini Lenyap

"Kami akan tetap upaya melihat kondisi pipa-pipanya. Kami belum bisa pastikan patahan pipa karena apa. Bisa saja karena beberapa hal yang membuat kondisi pipa, entah keamanannya seperti apa, atau faktor lain dari luar. Kami sedang dalami," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved