Puluhan Warga 'Serbu' Mangrove Margasari, Ada Apa?

Saya utamanya bukan karena mau dibayar tapi keterpanggilan mau ikut bersihkan kampung saya.

Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim/Budi Susilo
Warga kerja bakti turun ke air untuk bersihkan perairan Mangrove Kampung Atas Air Margasari Kota Balikpapan pada Kamis (12/4/2018) pagi 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Warga masyarakat Kampung Atas Air Margasari Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur melakukan kerja bakti bersihkan perairan mangrove yang dihiasi sampah rumah tangga. 

Kegiatan tersebut berlangsung sekitar pukul 08.00 Wita  pada Kamis (12/4/2018). Diikuti puluhan warga pria Kampung Atas Air Margasari. 

Satu di antara warga yang ikut ialah Jumali (29), warga RT 7 Margasari, mengaku terpanggil ikut bersihkan kawasan perairan mangrove Kampung Atas Air Margasari. 

"Sudah hari ketiga saya ikut. Senang saja bisa ikut. Ini kan demi kebersihan kampung tempat tinggal saya," katanya. 

Baca: HMI Kawal Sidang Mujakir, Anggota Satpol PP yang Diduga Memiliki Senjata Api

Pria kelahiran Balikpapan ini diberi perlengkapan Pertamina bersihkan perairan mangrove Margasari. Di antaranya diberi kantung plastik, sarung tangan karet, sepatu boat, dan masker. 

Dia mengaku terjun bersihkan mangrove diberi upah oleh Pertamina sebesar Rp 150 ribu selama sehari dan diberi makan menu nasi kotak. 

"Saya utamanya bukan karena mau dibayar tapi keterpanggilan mau ikut bersihkan kampung saya. Kalau bersih, kan saya dan keluarga mendapat manfaat," tutur Jumali. 

Baca: Bongkar Jaringan Sabu Perkampungan, BNN Angkut 5 Warga Manggar Balikpapan

Saat ditanya kekhawatiran dampak kegiatan pembersihan tumpahan minyak, Jumali mengaku merasa takut juga. Tapi sejauh ini, fisik Jumali masih merasa sehat bugar tanpa ada efek sakit. 

"Khawatir memang ada terkena paparan limbah B3. Tapi sampai sekarang saya masih baik-baik saja. Saya sudah ikut beberapa hari lalu belum ada efeknya," ungkap pria berkulit sawo matang ini. 

Di kegiatan tersebut, turut hadir Direktur Utama Pertamina Ellia Massa Manik yang juga hadir Plt Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud. 

Sehari sebelumnya, sebagaimana diwartakan Tribunkaltim.co, keberadaan kawasan perairan mangrove Margasari, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur masih dalam kondisi yang kurang berkualitas. Airnya tidak berwujud normal layaknya perairan mangrove.

Baca: Tidak Pandang Bulu, Anies Bongkar Pelanggar-pelanggar Besar

Pantauan Tribunkaltim.co pada Rabu (11/4/2018) pagi sekitar pukul 08.00 Wita, perairan tanaman Mangrove di Margasari dihiasi zat pelangi yang menyerupai minyak warna kecoklatan. 

Kondisi perairan sedang berstatus surut. Menyusuri sumber zat ini, hanya sampai berada di seputaran jalan jembatan beton Kampung Atas Air Margasari. 

Aroma perairan ini tidak menyengat bau minyak. Perairan ini masih dihuni beberapa tanaman mangrove yang bertumbuh daun hijau. Lokasinya tidak jauh dari tempat kilang pengolahan minyak milik Pertamina. 

Zat minyak ini menggenang di perairan kawasan tanaman mangrove Margasari Balikpapan Barat. 

Sementara kondisi air yang berada di pemukiman warga Kampung Atas Air Margasari berwarna hitam pekat. Ikan-ikan kecil masih terlihat menggeliat, berenang di perairan hitam ini. 

Saat ditemui, Ahmad Baso warga RT 15 Kampung Atas Air Margasari, menjelaskan, zaman sebelum ada peristiwa tumpahan minyak Pertamina, wujud air kawasan mangrove tidak  berwarna kuning orange minyak.

Baca: 6 Bagian Tubuh Ayam Ini Jangan Terlalu Sering Dikonsumsi, Begini Bahayanya

"Saya menduga ini bekas sisa tumpahan minyak," katanya yang juga sebagai anggota Tim Pemukiman Kampung Atas Air Margasari.

Ia menjelaskan, cemaran minyak yang masih nyata di perairan mangrove bisa mengancam tanaman mangrove. Dipastikan zat ini sisa tumpahan minyak, diduga yang sempat disemprot dispersan. 

"Tadi saya sudah laporkan ini ke Pertamina. Ya semoga saja bisa ditindaklanjuti. Bisa disedot, diambil sisa minyaknya," ungkap Baso. 

Dia menambahkan, kondisi perairan mangrove Margasari yang masih tercemar zat minyak berwarna orange, bukan tumpahan baru. 

"Itu bukan tumpahan baru. Saya menebak itu sisa-sisa yang bekas tumpahan minyak beberapa waktu yang lalu," ujar Baso.  

Sampai sejauh ini pantauan Tribunkaltim.co warga yang bermukim di Kampung Atas Air Margasari belum ada yang mengeluh sakit akibat dampak cemaran minyak

Kata Baso, belum ada keluhan muncul penyakit secara massal akibat tumpahan minyak yang masuk ke kawasan perairan Kampung Atas Air Margasari. 

"Waktu ada tumpahan minyak Pertamina memang langsung tanggap. Bagus. Langsung buat posko kesehatan. Warga sampai sekarang masih aman-aman saja," ujar Baso.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved