Ini Laporan PT KAB untuk Progress Proyek Kereta Api di Kaltim

Pengadaan tanah itu bertujuan untuk pembangunan infrastruktur terkait kereta api, yakni terminal khusus dan technopark.

TRIBUN KALTIM / ANJAS PRATAMA
Rel kereta api jalur utara saat digroundbreaking pada 1 Desember lalu, di Kawasan Maloy, Kutai Timur. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Anjas Pratama

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Head of Regional PT Kereta Api Borneo (KAB), Yadi Sabiannor, dan Kabiro Humas dan Protokol Pemprov Kaltim, Tri Murti Rahayu telah memastikan tak ada efek atas dicoretnya Kereta Api Kaltim dalam Program Strategis Nasional (PSN).

Disampaikan keduanya di waktu yang berbeda, KA Borneo di Kaltim dipastikan tetap akan jalan, karena menggunakan dana investasi murni Rusia melalui Russian Railways, dan bukanlah dana APBN ataupun APBD.

Lantas, bagaimana proses dan perkembangan kereta api di Kaltim kemudian Tribun dapatkan melalui laporan PT KAB kepada Pemprov Kaltim yang diberikan tiap triwulan dan tahunan.

Baca: Inilah Orang yang Paling Berjasa Tampung Jessica Iskandar dan Anaknya di Amerika

Disebutkan dalam laporan tersebut, PT KAB melakukan proyek jalur angkutan kereta api sepanjang 203 km dari Kubar hingga PPU (jalur selatan), serta 217 km dari Kukar hingga Kutim (jalur utara).

Dalam pelaksanaan teknis di lapangan, KAB telah dapatkan rekomendasi dan izin-izin terkait pendataan tanah sekitar 200 hektar untuk wilayah Buluminung, PPU.

Pengadaan tanah itu bertujuan untuk pembangunan infrastruktur terkait kereta api, yakni terminal khusus dan technopark.

Baca: Sang Bintang Kembali Berulah, Eks Striker Timnas Prancis Sebut Neymar Telah Menghina PSG!

Tercantum, izin prinsip dari Bupati PPU tertanggal 27 Mei 2015, serta izin lokasi tertanggal 24 Juli 2015.

Selain progress teknis, juga dilaporkan bahwa dalam proses perkembangan ke depan, telah dilakukan pemberian beasiswa untuk anak-anak Kaltim ke Rusia, dengan total 150 pelajar.

Rinciannya, 56 pelajar di Moscow, 58 pelajar di St. Petersburg, 24 pelajar di Rostov on Don, serta 2 pelajar di Samara.

Kesemuanya adalah masuk wilayah Rusia.

Baca: Kisah Salim, Ini Tanda-tanda yang dirasakannya Sebelum 6 Anggota Keluarganya Tewas Terpanggang

Pemberian beasiswa dilakukan melalui MoU, dimana ada pembagian batas antara Pemprov dan Rusia.

Pemprov menangani cost of living dan biaya tempat tinggal pelajar, sementara Rusia menangani biaya pendidikan hingga kelulusan.

Sementara itu, di 2018 ini, beberapa kegiatan pengerjaan sudah ditetapkan.

Baca: Lelang SOA Penumpang Berkali-kali Gagal, Warga Krayan Dilayani TNI

Diantaranya, PT KAB akan melanjutkan pengadaan tanah di wilayah PPU untuk fasilitas penunjang kereta api, yakni terminal khusus dan technopark.

Di kuartal 1 dan 2 2018 ini, PT KAB juga akan menyelesaikan penyusunan AMDAL untuk dapatkan Izin Lingkungan pembangunan terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS). (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved