Salah Dosis, Pengunaan Herbisida Bisa Membahayakan Lingkungan dan Petani

Seperti diketahui, kata Ketua Alishter Indonesia Mulyadi Benteng, herbisida yang berbahan aktif parakuat diklorida ini sejatinya adalah racun.

Penulis: Doan E Pardede |
TRIBUN KALTIM/DOAN PARDEDE
Salah seorang narsumber memberikan materi kepada peserta Pelatihan Herbisida Terbatas Pakai garapan Aliansi Sterwardship Herbisida Terbatas (Alishter) dan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Provinsi Kaltim di Dunamos Cafe, Jalan Tekukur, Sabtu (21/4/2018). 

Tentunya, kata dia, hal seperti ini sangat berbahaya jika terus dilakukan. 

Petani juga akan dibekali pengetahuan seputar perawatan alat-alat semprot herbisida, hingga  bagaimana melindungi diri ketika beraktivitas dengan herbisida.

Baca: Kartinian di Roma, Gadis-gadis Italia Antusias Kenakan Kostum Tradisional Indonesia

Di antaranya, harus dilengkapi penutup muka, sarung tangan, sepatu, dan perlengkapan lainnya. 

"Untuk pelindung diri ini akan ditambah dengan praktik, bagaimana cara menggunakan penutup muka, sarung tangan dan lain-lain," ujarnya.

Dan yang tak kalah penting, petani juga akan dibekali pengetahuan seputar penanganan kondisi darurat manakala terjadi keracunan herbisida. 

"Bagaimana pertolongan pertama jika terjadi keracunan, untuk menghindari musibah," ujarnya.

Mulyadi menuturkan, pelatihan serupa sudah mulai digelar sejak tahun 2016 lalu di 14 provinsi, dan meningkat menjadi 22 provinsi di tahun 2017. 

Baca: 4 Wanita Cantik Ini Pernah Mengisi Hati Pangeran Harry Sebelum Bertemu Meghan Markle

Untuk tahun 2018 ini, pelatihan serupa sudah digelar di 10 provinsi.

Di provinsi-provinsi ini, penggunaan herbisidanya menurutnya memang cukup tinggi dan luas. Usai pelatihan, masing-masing peserta juga akan mendapatkan sertifikat yang diterbitkan oleh pemerintah.

Diharapkan, petani yang sudah mengikuti pelatihan ini bisa menularkan ilmu yang didapat kepada rekan-rekan seprofesinya yang belum sempat mengikuti pelatihan.

"Diharapkan, semakin banyak petani yang memahami itu, Insya Allah penggunaanya lebih efektif, efisien, aman, sekecil mungkin dampaknya terhadap manusia, ternak, lingkungan, dan sebagainyan," tandasnya. (*)


Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved