Teror Bom Surabaya

Menurut Pengamat Mancanegara, Ini Sebenarnya Target Teroris

Aksi teror bom di Surabaya telah membuat masyarakat terguncang. Sebab, dalam peristiwa itu muncul banyak korban.

Editor: Amalia Husnul A
TribunStyle/Kolase
Kolase - Bom Surabaya dan pelaku 

Sebab, dalam peristiwa itu muncul banyak korban.

Baca: Tepati Janji Kampanye, Satu Lagi Gebrakan Anies-Sandi Diwujudkan, Apa itu?

Baca: Uang Koruptor BLBI Samadikun Diangkut dengan Troli, Ini Jumlahnya

Baca: 30 Perserta Calon Bawaslu Jalani Tes Tertulis dan Psikotest di Polda Kaltim

Tak hanya orang dewasa, melainkan juga anak-anak.

Greg Fealy, pengamat politik dan Islam Indonesia dari Australian National University (ANU) di Canberra, mengatakan bahwa polisi merupakan salah satu musuh utama teroris.

Greg juga mengatakan bahwa serangan bom ke gereja di Indonesia sebetulnya tidaklah banyak terjadi.

Baca: Top Scorer Sementara Liga 1 Gagal Bawa Mitra Kukar Curi Poin di Jakarta

Baca: Polisi Malaysia Geledah Rumah Najib Razak, Sita Tas serta Brankas

Baca: Setelah 17 Tahun, Gianluigi Buffon Akhirnya Tinggalkan Juventus, Pindah Klub? Pensiun Sajalah. . .

"Polisi masih menjadi musuh utama atau target para jihadis," ujar Greg yang juga Kepala Departemen Perubahan Politik dan Sosial di ANU sebagaimana dikutip dari AustraliaPlus.

Meski begitu, tempat ibadah dan warga asing kemungkinan besar juga menjadi sasaran para teroris.

Greg menanggapi soal pernyataan polisi yang mengatakan keluarga pelaku bom Surabaya belum pernah ke Suriah.

Jika pelaku belum pernah ke Suriah, berarti ada oknum yang mengajari mereka. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat dari Luar Negeri Bocorkan Siapa Target Sebenarnya Teroris, Ini Katanya, http://www.tribunnews.com/regional/2018/05/17/pengamat-dari-luar-negeri-bocorkan-siapa-target-sebenarnya-teroris-ini-katanya?page=all.

Editor: Sugiyarto

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved