Siapa Sangka, Tradisi Mudik Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit, Begini Sejarahnya

Lebaran kerap diidentikan dengan tradisi mudik. Para perantau kembali ke kampung halaman

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pemudik bermotor dari jalur selatan tujuan Jabotabek dan sekitarnya melintas di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Minggu (10/7/2016) 

Akhirnya, secara bahasa mengalami penyederhanaan kata dari "udik" menjadi "mudik".

Selain mengunjungi sanak keluarga di kampung halaman, saat mudik, para perantau juga melakukan ziarah ke kuburan sanak keluarganya.

Hal tersebut dilakukan untuk meminta doa restu agar pekerjaan dan kehidupan di perantauan berlangsung baik.

Berbeda

Dalam perkembangannya, mudik pada zaman dahulu dengan zaman sekarang terdapat perbedaan.

Pada zaman dulu, mudik dilakukan secara natural untuk mengunjungi dan berkumpul dengan keluarga.

Namun, menurut Silverio, pada era sekarang, perantau yang mudik sekaligus menunjukkan eksistensi dirinya selama di perantauan.

Mereka yang balik ke kampung akan membawa sesuatu yang membanggakan diri dan keluarganya.

"Pada era ini kebanyakan pemudik memaksakan diri untuk tampil sebaik mungkin, cenderung wah," kata Silverio.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Menarik di Balik Sejarah Mudik..


Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved