14 Tahun Telat Mudik, Personel SAR Ini Beber Catatan Operasi SAR Khusus 2018

Ini belum ditambah sinergi antar lembaga yang tahun ini berbanding dalam posko bersama.

TRIBUN KALTIM / NALENDRO PRIAMBODO
Personel SAR gabungan menyisir parit yang bermuara ke pantai Balikpapan secara manual dan menggunakan dua unit perahu karet, guna menemukan keberadaan Joni Falar (17) siswa SMK Setia Budi, Balikapapan yang dikabarkan jatuh dari motor dan hilang terseret banjir subuh tadi di simpang tiga gunung malang, Balikpapan, Kamis (21/6/2018). 

Ini belum ditambah sinergi antar lembaga yang tahun ini berbanding dalam posko bersama.

Namun, tak ada gading yang tak retak. Dari evaluasi internal, ada catatan tersendiri yang musti diperbaiki ke depan, yakni kecepatan mendapat informasi kejadian sehingga cepat diverifikasi dan segera ditangani.

Dia menyebut ada jeda beberapa jam antara kejadian dan Informasi yang mereka terima.

Lagi-lagi ia berterima kasih pada media massa, medsos dan instansi terkait yang membantu mengabarkan informasi cepat.

Hingga bisa cepat koordinasi dengan unsur SAR lain, seperti relawan terdekat, hingga penanganan cepat, yang ujungnya meningkatkan potensi penyelematan korban.

Selama lebaran ini ada sejumlah pencarian dan pertolongan yang cukup menyita perhatian, mulai terbakarnya mobil di jalan poros, tenggelamnya warga di sungai Mahakam dan pencarian korban meninggal akibat jatuh dari motor dan terseret banjir di Balikapapan beberapa hari lalu.

"Tahun ini, lebih enak dan mudah kerjaan kali ini karena dibantu info media dan medsos cepat yang menginformasikan sesuatu. Sehingga, bisa langsung di A1 asal gambar video dan poto," ujarnya.

Baca juga:

Tim Tango Lolos ke Babak 16 Besar, Messi: Kami Tak Pernah Berpikir Bisa Menderita Seperti Ini

Inilah Regulasi yang Menghalangi Langkah Ahok untuk Maju sebagai Capres, Cawapres, dan Menteri

Ikut Nyoblos di TPS, Dua Pemain Naturalisasi Bikin Heboh; Warga Berebut Foto Bareng

KIPI Tanah Kuning Dilirik Perusahaan Otomotif Ternama

Walaupun, diakuinya, memastikan warga selamat, utamanya selama mudik dan balik lebaran, harus ada yang dikorbankan.

Apalagi kalau bukan kebersamaan dan menikmati hari yang Fitri bersama keluarga.

Awalnya, keluarga pun sempat komplain, namun, belakangan keluarga Octa, sapaan akrabnya memahami tugas yang diemban personel SAR.

"Kondisi ini sejak H-8 sampai H+8 harus siaga satu. Semua personel SAR tidak boleh cuti dan tidak boleh keluar kita meninggalkan kantor di waktu itu" kata dia yang sudah 14 tahun sering telat mudik ke kampung istrinya ke Banjarmasin ini.

"Keluarga mulai mengerti, namanya tugas," katanya dengan nada malu-malu sedikit tertawa. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved