Satu Tahun Lebih Patung Monpera Ambruk, Begini Respon Pangdam VI/Mulawarman

Sampai kini, semenjak ambruk sekitar di akhir tahun 2016, eksistensi patung Monpera tiada lagi bisa dilihat di tengah-tengah pesisir pantai.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Keberadaan patung Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) di Pantai Klandasan, Jl Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur sampai sejauh ini masih belum nampak setelah sekitar satu setengah tahun lalu ambruk dimakan usia.

Sampai kini, semenjak ambruk sekitar di akhir tahun 2016, eksistensi patung Monpera tiada lagi bisa dilihat di tengah-tengah pesisir pantai.

Saat dikonfirmasi Tribunkaltim, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto, menjelaskan, dari sisi lahan itu memang wilayah kewenangan Kodam Mulawarman namun dalam penggunaannya bisa dimanfaatkan oleh Pemkot Balikpapan.

Baca: 9 Kabupaten/Kota Rekap Suara, Hadi Mulyadi Optimistis Hasil Sama dengan Perhitungan Saksi

Ornamen-ornamen yang ada di kawasan pantai tersebut pihaknya sampai sejauh ini juga belum bisa memastikan untuk kembali berdirinya patung perjuangan rakyat.

"Nanti saya akan koordinasikan, mau bicarakan lagi dengan bapak Walikota. Kemarin-kemarin kan beliau masih sibuk pilkada," katanya di aula Makodam Mulawarman.

Saat nanti ada pertemuan dengan Walikota Balikpapan, Pangdam akan membicarakan hal pendirian patung Monpera kembali.

Dia pun merasa setuju bila patung monpera yang sempat roboh untuk bisa didirikan kembali, karena dianggap sebagai ikon Kota Balikpapan.

Baca: Pendaftaran PPDB Online SMAN 1 Balikpapan Diperpanjang, Catat Tanggalnya!

Keberadaan patung di pantai ini menjadi kebanggaan banyak masyarakat.

Dikenalnya sebagai Pantai Monpera yang memliki ornamen patung yang menggambarkan kisah sejarah perjuangan masyarakat dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Saya mendukung saja untuk mendirikan patung kembali. Kalau dianggarkan tidak mahal. Di Yogyakarta saja belum lama ini kami pernah buat hal yang sama dengan Pemda setempat, bisa dilakukan," ungkap Pangdam.

Dia mengimbau, nanti pendirian patung itu juga perlu ada penambahan ornamen-ornamen lainnya.

Pada bagian bawah patung bisa diberikan beberapa kisah perjuangan dan sejarah yang perlu disosialisasikan kepada para pengunjung pantai.

Baca: Lelang Jembatan Tol Balikpapan-Penajam, Ini Target Pembangunannya

"Ya nanti saya juga akan koordinasi dengan biro sejarah yang akan bantu melengkapinya," kata Pangdam.

Waktu itu, patung Monpera yang terbuat dari bahan lempengan tembaga setinggi 7 meter tiba-tiba ambruk sekitar pukul 14.40 Wita, Kamis (8/9/2016).

Saat itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0905 Kota Balikpapan, Letkol Inf Heri Setya, menyatakan, ambruknya patung ini dugaannya adalah karena pondasinya yang sudah keropos ditambah dengan angin kencang yang bertiup dari arah laut.

Dan spontan dia langsung memerintahkan personel provost untuk mengamankan patungnya dengan harapan patung tidak dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved