Pileg 2019
Emir Moeis Mengundurkan Diri dari Pencalonan DPD RI
Atas pengunduran dirinya tersebut, Emir Moeis meminta maaf kepada masyarakat Kaltim.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Anjas Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Politisi senior PDI Perjuangan, Emir Moeis membatalkan niatnya untuk menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mewakili masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim).
Faktor kondisi kesehatannya pasca kecelakaan pada Mei 2018 lalu tak memungkinkan Emir Moeis untuk melakukan aktivitas dengan dinamika tinggi, seperti sosialisasi dan kampanye.
“Saya masih harus menjalani terapi pemulihan dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Emir Moeis saat konfirmasi via telepon, Kamis (26/7/2018).
Atas pengunduran dirinya tersebut, Emir Moeis meminta maaf kepada masyarakat Kaltim.
“Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Kaltim atas pembatalan ini. Biarpun batal, saya akan tetap memberikan kontribusi untuk Kaltim, baik dengan pemikiran maupun dengan kerja-kerja yang nyata di tengah masyarakat, sebagaimana selama ini telah kita lakukan bersama. Kita harus tetap berupaya dan bekerja untuk memajukan daerah kita, dengan berbagai kemampuan dan keahlian yang kita miliki di berbagai bidang dan lewat berbagai cara,” ucapnya.
Emir adalah salah satu putra asli Kaltim. Ia anak pertama dari Inche Abdoel Moeis, Gubernur Pertama Provinsi Kaltim, yang saat itu bernama Swatantra Tingkat I Kaltim.
Alasan tersebut pulalah yang sebelumnya menjadi alasan Emir Moeis untuk maju di DPD RI.
Baca juga:
Sah, Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Resmi Berganti Nama Lewat Jalur Pengadilan
Temukan Sel Mewah di Lapas Sukamiskin, Najwa: Seharusnya Disamakan dengan Penjahat Kambuhan
Arema FC Tak Ingin Remehkan Mitra Kukar yang Masih Nihil Pelatih Kepala Definitif
BMKG Balikpapan Tak Lakukan Pengamatan Gerhana Bulan Total, Ini Sebabnya
Ia merasa terpanggil untuk menjadi anggota DPD karena melihat kondisi Kaltim yang semakin memprihatinkan selama belasan tahun belakangan ini.
Tambahan pula, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kemudian menugaskan Emir untuk berkiprah di DPD RI, menyuarakan kepentingan masyarakat Kaltim.
“Selain karena memang saya sebagai putra Kaltim merasa terpanggil untuk ikut membenahi Kaltim, saya maju sebagai anggota DPD RI karena memang ada penugasan dari Ibu Mega,” kata Emir, April 2018 lalu.
Penarikan diri Emir Moeis sebagai bakal calon anggota DPD RI juga terkait dengan kiprahnya di PDI Perjuangan.
PDI Perjuangan meminta Emir untuk terlibat langsung dalam upaya memenangkan Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 2019 mendatang.
“Sekali lagi, saya memohon maaf kepada masyarakat Kaltim. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan ikhlas masyarakat Kaltim, yang telah menyerahkan fotokopi KTP-nya. Terima kasih juga untuk kawan-kawan di Kaltim yang telah bekerja keras membantu saya untuk menjadi wakil masyarakat Kaltim di DPD."
"Kita akan tetap bersama-sama bekerja memajukan daerah kita dan juga secara luas ikut membangun bangsa dan negara ini dengan berbagai cara dan kemampuan kita. Mengabdi dan bekerja untuk bangsa dan negara bisa kita lakukan lewat bermacam cara,” kata Emir Moeis.
Sementara itu, Rudiansyah, Komisioner KPU Kaltim membenarkan adanya surat pengunduran diri Emir Moeis yang telah masuk ke KPU Kaltim.
"Surat sudah masuk dari Liaision Officer (LO) beliau. Dalam isi surat, yang bersangkutan sampaikan masih akan tetap berkomitmen kontribusi pemikiran terhadap kaltim," ucapnya.
Selain itu, kondisi kesehatan juga dibenarkan menjadi salah satu alasan beliau.
"Pengunduran diri ini juga karena beliau lebih ingin konsentrasi pada kesehatan beliau," ucapnya.
Dengan adanya surat pengunduran diri tersebut, KPU otomatis mengentikan seluruh proses tahapan pendaftaran Emir Moeis.
"KPU Kaltim, dengan ini menghentikan proses yang ada. Kami tak masuk pada tahapan memenuhi syarat atau tidak, karena tahapan itu memang belum," katanya. (*)