Edisi Cetak Tribun Kaltim
Pengungsi Palu perlu Bantuan Tiket
Posko darurat korban bencana Palu dan Donggala di Lanud Dhomber TNI AU Balikpapan masih didatangi pengungsi dari Sulawesi Tengah
Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
Pengungsi Palu perlu Bantuan Tiket
TRIBUNKALTIM.CO - Posko darurat korban bencana Palu dan Donggala di Lanud Dhomber TNI AU Balikpapan masih didatangi pengungsi dari Sulawesi Tengah, Sabtu (20/10).
Kemarin pagi sebanyak 57 pengungsi kembali datang.
"Sabtu pagi pengungsi gelombang pertama 30 orang, disusul 27 orang. Ditambah hari sebelumnya Jumat (19/10) sejumlah 46 orang," ujar Mulyono, Koordinator di Posko Informasi di Lanud Dhomber TNI AU Balikpapan.
Dari sejumlah pengungsi tersebut, dikatakan oleh Mulyono, sekitar pukul 08.50 wita Sabtu (20/10), 39 pengungsi Palu sudah diberangkatkan kembali menuju Palu menggunakan pesawat CN295 dengan Tail Number A-2901 milik TNI AU dengan Capt Helmi sebagai pilot.
Ditambah lagi 46 pengungsi yang juga sudah terbang Sabtu (20/10) menuju lokasi sanak saudaranya di berbagai daerah seperti Samarinda, Yogyakarta, Manado dan sebagainya via Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan. Total ada 85 pengungsi yang sudah meninggalkan posko pengungsian di Lanud Dhomber TNI AU Balikpapan.
Baca: Kisah Ramna, Korban Gempa Palu yang Selamat dari Likuefaksi, Selamat Karena Dimuntahkan Bumi
"Untuk besok (Minggu, red) ada lagi pesawat TNI AU yang merapat. Hingga saat ini ada 29 pengungsi yang mendaftar untuk ikut ke Palu, dan mungkin masih akan bertambah," ujarnya.
Sebagai informasi, posko pengungsian Lanud Dhomber TNI AU Balikpapan dilengkapi dengan 10 tenda dengan kapasitas 300 orang, dengan 2 dapur umum, 16 kamar mandi permanen, dan 6 kamar mandi portable.
Hingga saat ini, kebutuhan makan para pengungsi tercukupi dari bantuan dari masyarakat. "Di sini pengungsi makan ya seperti biasa, pagi, siang, malam. Tapi kalau butuh makanan tambahan kami sediakan misalnya Pop Mie, jajanan ringan dan lainnya, dan semuanya gratis," ujar Hartanto, anggota TNI yang bertugas di posko pengungsian Lanud Dhomber TNI AU Balikpapan selaku Sie Perkap dan Akomodasi.
Hartanto mengatakan, setiap ada pengungsi yang tiba, langsung didata dan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Bagi yang mengalami gangguan kesehatan akan segera diarahkan ke posko kesehatan di Lanud Dhomber.
Setelah semua kebutuhan terpenuhi, pengungsi diarahkan ke tenda pengungsian.
"Kami berikan juga kebutuhan-kebutuhan seperti perlengkapan mandi, sabun, pakaian, dan lain sebagainya, sambil kami berikan penjelasan lokasi seperti mushola, kamar mandi, dapur umum, dan diberitahu jika perlu bantuan silakan ke posko," jelas Hartanto.
Baca: Menangis dan Ungkap Perjuangannya saat Gempa Palu, Pasha : Kalau Dianggap Lalai Saya Siap Mundur
Mengenai logistik, Hartanto mengatakan tercukupi, terlebih bahan makanan kering, seperti mie instan, dan juga kebutuhan perlengkapan mandi juga terbilang tercukupi. "Air bersih juga cukup lah, aman," tambahnya.
Untuk kebutuhan pangan, para pengungsi mendapatkan panganan yang bervariasi, misalnya rice box dari bantuan masyarakat Kota Balikpapan. Bahkan, para pengungsi kerap mendapat sajian makanan seperti bakso dan soto di malam hari dari bantuan masyarakat Balikpapan juga.
Ditanyai mengenai kekurangan apa saja yang dibutuhkan oleh pengungsi, Hartanto mengatakan hanya membutuhkan dana untuk kebutuhan pengungsi asal Palu yang hendak pergi ke tempat sanak saudaranya namun terkendala masalah dana.
Namun, lanjutnya, posko pengungsian tidak menerima bantuan berupa dana. "Jika donatur berkeinginan membantu pengungsi, silakan temui langsung pengungsi untuk dibelikan tiket keberangkatan," jelasnya.
Dari pantauan Tribun Kaltim, Sabtu kemarin, terlihat kesibukan sejumlah relawan memasak kebutuhan pengungsi dan petugas posko.
"Menunya macam-macam, ada nasi kuning, nasi uduk, nasi goreng, ayam goreng, ayam tepung, ayam pop, ayam bakar, ikan bakar, soto," jelas Darnawati, salah satu relawan dari Yayasan Arruwaidah Jami'ah yang bertugas di Dapur Umum pengungsian Lanud Dhomber TNI AU Balikpapan.
Baca: Stok Makanan Kian Menipis, Pengungsi Gempa Palu Khawatirkan Kondisi Anak-anak dan Bayi
Dikatakan oleh Darnawati, kebutuhan bahan mentah dapur umum hingga saat ini dipasok oleh bantuan dari Asosiasi Pedagang Pasar Pandan Sari dan beberapa bantuan dari masyarakat.
"Hingga besok sampai lusa perkiraan masih aman (stok bahan mentah). Tapi jika ada masyarakat yang mau membantu, silakan," ujarnya.
Darnawati yang masih akan terus membantu aktivitas masak memasak di dapur umum posko pengungsian Lanud Dhomber TNI AU Balikpapan hingga tanggal 26 Oktober mendatang, sedikit memberikan ceritanya yang menginap di posko selama membantu aktivitas di dapur umum.
"Seneng banget bisa bantu pengungsi. Ya kita tak bisa kasih apa-apa, hanya bisa memberikan tenaga," ujarnya sambil 'menyiangi' ayam potong untuk persediaan makan malam. "Seru juga bisa lihat pesawat lewat," kelakarnya.
Salah satu pengungsi Palu yang hendak pergi menuju Berau tempat keluarganya, mengaku tidak memiliki dana untuk membeli tiket.
Uang yang ia pegang tidak cukup untuk membeli tiket.
"Tadi saya sudah lapor ke posko, katanya untuk sementara menunggu dahulu di posko pengungsian, sambil menunggu donatur datang memberikan bantuan tiket," ujar pengungsi yang tak menyebutkan namanya tersebut. (m04)