Banjir di Sulsel

Begini Perjuangan Para Relawan Terobos Banjir di Wilayah Terisolir Bencana Longsor Gowa

Puluhan relawan berusaha menorobos lokasi longsor di wilayah Dusun Kampung Beru, Desa Buakkang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

KOMPAS.com/ABDUL HAQ
Proses evakuasi warga BTN Sigma Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Selasa, (22/1/2019). 

Warga Perumnas Antang Makassar, Sulawesi Selatan, terkejut ketika banjir datang tiba-tiba.

Mereka tidak sempat menyelamatkan barang berharga dari rumah karena banjir datang dengan cepat hingga merendam kawasan itu.

"Tidak sempat lagi kami menyelamatkan barang berharga karena air langsung tinggi. Kalau tanda-tandanya setinggi mata kaki kemudian meninggi, kami masih bisa menyelamatkan barang-barang berharga," kata Muh Jihadul Arifin, seorang warga Blok VIII Perumnas Antang Makassar, di Makassar, Rabu (23/1/2019).

Jihadul menuturkan, banjir kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Banjir kali ini datang secara tiba-tiba dari belakang rumah warga dengan kondisi air sudah tinggi.

Menurut Jihadul, banjir di perumahannya sudah mencapai atap rumah, sedangkan untuk rumahnya sendiri air baru setinggi di atas 1,5 meter.

2. Kerahkan anjing pelacak untuk sisir korban banjir dan longsor

Laporan warga yang hilang pascalongsor dan banjir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan terus bertambah. Aparat kepolisian mengerahkan 713 personel serta anjing pelacak untuk mengevakuasi korban yang saat ini dinyatakan tertimbun longsor, Kamis, (24/1/2019).

Unit K9 Polda Sulawesi Selatan dikerahkan dengan satu ekor anjing pelacak ke Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, untuk membantu evakuasi belasan korban yang diyakini masih tertimbun longsor.

"Jumlah personel kami turunkan secara maksimal termasuk bantuan anjing pelacak dari Unit K9 Polda Sulawesi Selatan," kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, Kamis (24/1/2019).

Hingga saat ini, bencana longsor dan banjir di Kabupaten Gowa mencapai 29 korban jiwa.

Puluhan korban lainnya dinyatakan hilang yang tersebar di sejumlah titik longsor di Kecamatan Manuju, Kecamatan Bungaya, Kecamatan Parigi, dan Kecamatan Tinggimoncong.

Sejumlah titik longsor masih masih terisolir lantaran minimnya peralatan dan kondisi medan yang sulit.

Nenek Nur Meninggal Dunia; Viral Foto Dirinya Selamatkan Cucu saat Banjir Terjang Gowa

Diusir Wakil Ketua DPRD saat Mengungsi ke Rumah Jabatan, Korban Banjir di Maros Ini Kecewa

Kisah Nenek Nur Janna yang Meninggal Usai Peluk Pohon & Gendong Cucunya 3 Jam saat Banjir di Sulsel

UPDATE - Banjir Melanda 53 Kecamatan di Sulsel; 8 Tewas, 4 Hilang, Ribuan Warga Mengungsi

Makassar dan 6 Kabupaten di Sulsel Banjir, Poros Bone-Makassar via Camba dan Pangkep Lumpuh Total

3. Ribuan warga bertahan di 13 titik lokasi pengungsian

Nenek Nur Janna Djalil saat menyelamatkan cucunya, Waliziab Muhammad Nur (2), Rabu (23/1/2019). Beberapa saat setelah diselamatkan dan dirawat di rumah sakit, nenek Nur Janna meninggal dunia.
Nenek Nur Janna Djalil saat menyelamatkan cucunya, Waliziab Muhammad Nur (2), Rabu (23/1/2019). Beberapa saat setelah diselamatkan dan dirawat di rumah sakit, nenek Nur Janna meninggal dunia. (Istimewa)

Luapan Sungai Jeneberang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengakibat 2.121 warga korban banjir mengungsi di sejumlah titik pengungsian yang disediakan pemerintah, Rabu (23/1/2019).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved