Transportasi Umum
Naik Bus Bayar Pakai Sampah, Kota di Pulau Kalimantan Ini Mau Ikut Terapkan
Sadar daur ulang sampah, ada bus bayar tak pakai uang logam rupiah atau kertas tapi sampah. Kota Balikpapan akan tiru bus di Kota Surayaba Jawa Timur
Penulis: Budi Susilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO - Masyarakat yang biasa mengandalkan transportasi bus di beberapa kota di Indonesia naik angkutan umum membayar secara kontan menggunakan uang logam rupiah atau uang kertas. Naik bus langsung ditagih si kondektur atau sebelum naik bus membeli tiket di loket penjual karcis bus.
Namun tidak seperti di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur sediakan angkutan bus Suroboyo yang tidak memakai bayaran uang kontan. Sebaliknya memakai cara berbeda, setiap penumpang hanya ditarik bayaran bukan uang, penumpang bisa membayar jasa angkutan bus memakai sampah botol minuman bekas.
Nah, bayar bus pakai sampah jadi konsep baru yang benar-benar trendi dalam transportasi di Indonesia. Seakan kalau masih terapkan bayar pakai uang tunai serasa 100 persen jadul alias jaman dahulu.
Asyik Mesin WTP Lawe-lawe Penajam Mulai Dirakit, Ini Target Selesainya
Ada Potongan Harga di Flash Sale Samsung Galaxy M20 Hari Ini, Cek Jadwalnya
Sidang DKPP Dugaan Kesalahan Kelola Dana, Semua Komisioner Bawaslu Balikpapan Terseret
Mengutip dari koran harian Surya Kompas Gramedia, mengulas tema Mau Naik Suroboyo Bus yang Bayarnya Pakai Sampah, dijelaskan, sistem pembayaran Suroboyo Bus, saat ini memang tukar sampah.
Pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Tata Ruang Hijau (DKRTH) kota Surabaya, bank sampah, pegiat lingkungan, dan pelayanan masyarakat lainnya.
"Tukar sampah itu saat berada di halte, jadi bukan ada sampah di dalam bus. Setelah sampah diberikan kepada petugas di Halte, maka penumpang akan mendapatkan tiket naik selama 2 jam perjalanan," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajat pada Sabtu (7/4/2018).
Peluncuran bus bayar pakai sampah dilakukan di halaman gedung Siola, Jalan Tunjugan 1, Kota Surabaya. Nah, gaya Suroboyo Bus tersebut dirancang apik unik sangat berbeda dengan bus pada umumnya.
Bus dilengkapi beragam kelebihan, satu di antaranya sediakan fasilitas bangku buat para ibu hamil dan kaum disabilitas. Pancaran tubuh bus bagus sekali, masih mulus diselimuti warna desain menarik dengan kaca jendela bus yang berukuran lebar, bus dirancang sedemikian rupa supaya tidak berkesan 100 persen jadul.
Menurut Irvan, nantinya akan ada bak sampah ukuran besar untuk menampung sampah plastik yang dibayarkan oleh penumpang. "Nilai sampahnya itu memang tidak biasa, karena memang yang paling penting saat ini adalah edukasi kepada masyarakat," katanya.
Pintu Bus SAUM Rusak dan AC Tidak Berfungsi, Tiga Armada Tak Beroperasi
Bungkus Sampo Tahun 80an Ditemukan Masih Utuh di Pantai, Ini Fakta tentang Sampah Plastik
Sampah Plastik Mengkhawatirkan, Australia Pangkas Penggunaannya 80 Persen dalam 3 Bulan!
Rencananya, ujar Irvan, mekanisme pembayaran Bus Suroboyo akan memakai card pembayaran. Untuk mengisi ulang, masyarakat Kota Surabaya harus menyerahkan sejumlah sampah plastik di bank sampah, yang saat ini jumlahnya 231 di Kota Surabaya.
Sebagai gantinya card akan mendapatkan top up untuk bisa naik ke Bus Suroboyo. "Setiap bus sudah ditempeli Near Field Communication, sehingga waktu membayar hanya perlu menempelkan kartu tersebut. Rencana kami akan membuat kartu khsusus untuk pembayaran Suroboyo bus. Jadi tidak bisa menggunakan pembayaran dengan card lainnya," ujar Irvan.
Meski begiru Irvan mengaku tidak menutup kemungkinan, kedepan penumpang bisa membayar dengan alat pembayaran card merek lainnya. "Nanti kalau bus sudah plat kuning, mungkin bisa membayar dengan card merek lain," ungkapnya.
Bangkai Paus Sepanjang 9,3 Meter Terdampar di Pantai Wakatobi, Isi Perutnya Sampah-sampah Plastik
BERITA FOTO: Petugas DKPP Membersihkan Sampah Kertas
Deretan Potret Mengenaskan Ini Perlihatkan Bagaimana Bahaya Sampah Plastik Ancam Satwa Liar
Saat ini pihaknya menunggu proses aplikasi Suroboyo Bus di Play Store. Aplikasi tersebut bernama Go Bus.
"Kita sudah daftarkan di plasy store, kemungkinan minggu depan sudah bisa. tinggal buka apliasi Go Bus, untuk mengetahui posisi halte terdekat, posisi bus di mana, dan kapan bus datang. Semua bisa dipantau melalui aplikasi Go Bus ini," tuturnya.
Balikpapan Bakal Mau Ikut Terapkan
Dua daerah di Indonesia dipilih sebagai perkotaan yang ditugaskan mensukseskan penerapan program Low Emision Development Strategies (LEDS).
Dua daerah yang dimaksud ini adalah Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat dan Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Suryanto saat menjadi pemateri dalam Workshop Gerakan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Aula Rumah Jabatan Walikota Balikpapan, Senin (11/2/2019) pagi.
Tagar Typo #ValentieBukanBudayaKita jadi Trending di Twitter, Komentar Kocak Netizen Bermunculan
Sidang DKPP Dugaan Kesalahan Kelola Dana, Semua Komisioner Bawaslu Balikpapan Terseret
Ditangkap Polisi, Ini Penyebab 4 Tersangka Order Fiktif Gojek Bisa Raup Untung Rp 10 Juta Per Hari
Ia menjelaskan, belum lama ini Balikpapan dipilih sebagai kota yang diharuskan terapkan rendah karbon, Low Emissions Development Strategy atau strategi kembangkan kota yang rendah karbon dalam upaya kurangi gas efek rumah kaca.
"Dipilihnya Balikpapan buat kita bangga juga dipercaya untuk lakukan Carbon Low Emmison. Harus memang harus, kita lakukan," ujarnya.
Konsep penerapan Low Emissions Development Strategy mengacu pada standar internasional. Khusus Balikpapan harus juga membina dua daerah dalam terapkan kota rendah emisi.

"Kami harus bina juga Kota Bontang dan Kota Tarakan, harus sama apa yang kita lakukan. Bogor juga ada itu kota satelitnya yang harus ikut terapkan rendah emisi," tutur Suryanto.
Program ini diharapkan mewujudkan perkotaan yang ramah lingkungan mampu memberi terobosan menjaga keseimbangan alam, mampu melawan laju Gas Rumah Kaca.
Lidah Mertua Dihargai Jutaan Rupiah di Luar Negeri, Ini 12 Manfaatnya dari Obat hingga Serap Polusi
5 Inspirasi Nama untuk Kucing Peliharaan di Hari Valentine 14 Februari 2019, Penuh Makna & Berkesan
Langkah konkrit yang kecil, kini pemerintah daerah dalam hal ini menggalakkan mengurangi sampah kertas.
Sebagai contoh setiap orang yang akan mengurus AMDAL, tidak lagi memakai kertas namun dokumen mesti dalam bentuk file soft copy.
"Mana-mana kegiatan yang keluarkan CO2 banyak, itu kita kurangi," tegas Suryanto.
Suryanto tambahkan lagi, dalam waktu dekat, akan terapkan penerapan transportasi umum darat yang ramah lingkungan.
Pihaknya akan merangkul Dinas Perhubungan Kota Balikpapan yang memiliki bus sekolah nanti si pelajar membayarnya dengan lima bekas botol minuman kemasan.
"Kita mencontoh seperti di Kota Surabaya. Nanti mungkin masih disubsidi, belum bisa menutupi beban yang ada. Operasional bus sekolahnya belum bisa dapat ambil keuntungan," ujarnya.
Sidang DKPP Dugaan Kesalahan Kelola Dana, Semua Komisioner Bawaslu Balikpapan Terseret
Sebagai percontohan Balikpapan, Kota Surabaya sudah terapkan lebih dahulu. Melalui Dinas Perhubungan Kota Surabaya, dalam akun Instagram resmi menjelaskan mekanisme atau cara membayar Suroboyo Bus, menggunakan sampah plastik. Sebagai berikut :
1. Bawa sampah plastik yang sudah dibersihkan ke halte terdekat atau bank-bank sampah.
2. Tukarkan sampah plastik yang sudah dibersihkan kepada petugas yang ada di halte.
3. Petugas akan memberikan satu tiket
4. Tiket berlaku satu kali jalan atau lebih asalkan tidak melebihi batas waktu yang tertera pada tiket.
Kominfo Blokir Akun Instagram Mengatasnamakan TNI
Ini Tarif dan Cara Pelaku Cari Pasien Aborsi, Pernah Pasang Iklan di Instagram
CEO Facebook Mark Zuckerberg Ungkap Layanan WhatsApp, Instagram, dan Messenger Akan Disatukan
Dan hasilnya, terhitung berjalan mulai 7 April 2018, ternyata Suroboyo Bus menarik bayaran para penumpang hanya cukup membayar memakai botol plastik. Minimal 3 botol kosong air mineral besar ukuran 1.500 ml atau 5 botol ukuran 600 ml, sebagai ganti pembayaran.
Menurut catatan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), saat ini telah terkumpul 23 ton botol plastik. Hasilnya, botol-botol plastik itu pun kini menumpuk. ( )