Yusril Ihza Mahendra Blak-blakan soal Pemilihan Presiden 1999, 'Saya Merasa Dikerjain Amien Rais'
Yusril Ihza Mahendra bahkan terang-terangan membuka sejumlah manuver dari beberapa tokoh politik, seperti Amien Rais yang dianggap telah 'mengerjai'
Penulis: Januar Alamijaya |
TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra blak-blakan bicara proses pemilihan Presiden tahun 1999 silam.
Yusril Ihza Mahendra yang saat itu masuk menjadi salah satu kandiat calon Presiden yang pertama kali dilaksanakan pasca era reformasi, buka-bukaan bagaimana proses pemilihan berlangsung.
Hingga akhirnya Gus Dur naik menjadi Presiden.
Yusril Ihza Mahendra bahkan terang-terangan membuka sejumlah manuver dari beberapa tokoh politik, seperti Amien Rais yang dianggap telah 'mengerjai' dirinya.

• Gegara Abu Bakar Baasyir, Yusril Ihza Mahendra Singgung Kegagalan Mahfud MD jadi Cawapres Jokowi
Pengakuan Yusril Ihza Mahendra itu diungkapkan di channel youtube Medcom.id.
Awalnya di depan pembawa acara, Abdul Kohar, Yusril Ihza Mahendra bercerita tentang proses pemilihan Presiden yang ketika itu masih dipilih oleh anggota MPR.
Yusril Ihza Mahendra memulai narasinya saat BJ Habibie, yang ketika itu menjadi Preiden menggantikan Soeharto ditolak pidato pertanggungjawabannya oleh MPR.
Saat itu lanjutnya terjadi pertemuan di rumah BJ Habibie untuk menejtukan siap yang akan maju menjadi calon Presiden.
Sejumlah tokoh, seperti Marwah Daud Ibrahim tetap ngotot ingin BJ Habibie tetap menjadi calon Presiden.
Namun ditolak oleh BJ Habjbie sendiri.
Tokoh-tokoh yang hadir di tempat tersbeut juga menolak maju menjadi calon presiden, hingga akhirnya BJ Habibie menyorongkan nama Amien Rais
"Menjelang setengah 5 pak Amien datang dan Habibie ngomong pak Amien ini tidak ada yang bersedia jadi Presiden sekarang kita minta pak Amien menjadi calon presiden kalau pak Amien setuju fraksi PPP, fraksi Golkar dukung pak Amien, PAN juga," katanya
Ketika itu lanjut Amien Rais mengatakan tak bsia memberikan keputusan karena harus bertemu Gus Dur lebih dahulu
"Pak Amien bilang waduh saya ini sudah terlanjut calonkan Gus Dur lalu saya mesti hubungi Gus Dur dulu siapa tahu Gus Dur mau mundur nanti saya kembali sebelum jam 6 sebab pencalonan Presiden ditutup jam 8 pagi," katanya.
• Dikritik Mahfud MD soal Abu Bakar Baasyir, Yusril Ihza Mahendra Ungkit Penentuan Cawapres Jokowi
Tunggu punya tunggu, menurut Yusril Ihza Mahendra, Amien Rais tak juga muncul di kediaman BJ Habibie, hingga kemudian semua orang di sana akhirnha menunjuk dirinya menjadi calon Presiden.
Dalam prosesnya usai seluruh berkas pendaftaran lengkap dan sidang dimulai, Amien Rais mengumumkan ada 3 orang yang mendaftar sebagai calon Presiden, selain dirinya ada juga Megawati Soekarnoputri dan Gus Dur.
Saat proses sidang itulah kemudian terjadi sebuah darama, dimana Yusril Ihza Mahendra mundur sebagai salah satu kandidat calon Presiden.
Yang menurutnya hal itu dilakukan karena desakan banyak pihak.
Tiga hari setelah proses pemilihan Presiden berlangsung ia mengecek ke sekretariat MPR.
Ternyata dari ketiga calon presiden yang akan bertarung sebelumnya, hanya dirinya yang mengumpulkan syarat sebagai calon Presiden.
Sementara 2 calon lainnya tak ada berkas yang masuk.
"Jadi saya merasa dikerjain sama Amien Rais, dan saya berkali-kali ngomong seperti ini terbuka dan sampai hari ini Amien Rais tak pernah membantah," katanya.
• Amien Rais Dikritik Mantan Wakilnya di Pilpres 2004 Mungkin Umur Membuat Beliau Berubah
Selain berbicara tentang proses pemilihan Presiden tahun 1999 silam, dalam tayangan berdurasi 50 menit tersebut, Yusril Ihza Mahendra juga bercerita tentang banyak hal.
Mulai dari alasan keputusan PBB bergabung dengan koalisi Jokowi - Ma'ruf Amin.
Sampai komunikasi dirinya dengan Rizieq Shihab saat Prabowo tak mengambil pasangan Calon Wakil Presiden dari hasil Ijtima ulama.
Selengkapnya lihat tayanga di bawah ini.
• Tak Ingin PBB Pecah, Yusril Tak Larang jika Ada Kader yang Punya Pilihan Berbeda soal Capres
Sebebelumnya melansir dari Warta Kota, Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra mengaku tidak khawatir kehilangan suara dari massa Front Pembela Islam (FPI), usai mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi- Maruf Amin.
Yusril Ihza Mahendra juga mempersilakan calon legislatif (caleg) PBB dari FPI untuk mengikuti instruksi Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab yang menyerukkan mengundurkan diri massal.
Habib Rizieq mengeluarkan maklumat untuk aktivis FPI beserta sayap juang yang menjadi pengurus maupun caleg Partai Bulan Bintang (PBB) untuk mengundurkan diri massal.
"Habib Rizieq silakan mau tarik anggota FPI dari PBB. Saya tidak khawatir kehilangan suara dari FPI, efeknya juga tidak terlalu besar," ujarnya saat di acara Silaturahmi Nasional keluarga besar DPP ASPATAKI di Ballroom Hotel Santika, Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Rabu (30/1/2019).
• Banyak Diminati, Agen Travel Umrah Tawarkan Paket Silaturahmi ke Rumah Rizieq Shihab
"Setahu saya FPI juga sudah menjadi Caleg PBB dua kali pemilu lalu tapi nyatanya kan PBB tidak lolos dua kali pemilu itu saat dipimpin MS Ka'ban. Ya tidak benar itu sampai dikatakan seruan Habib Rizieq efeknya besar, nyata tidak terlalu besar," katanya lagi.
Yusri juga merasa aneh FPI menarik dukungan kepada PBB secara resmi. Padahal, FPI juga sebenarnya tidak secara resmi memberikan dukungan kepada PBB.
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra saat acara Silaturahmi Nasional keluarga besar DPP ASPATAKI di Ballroom Hotel Santika, Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Rabu (30/1/2019). (Warta Kota/Muhammad Azzam)
"Ada yang bilang FPI menarik diri secara resmi, kok menarik diri secara resmi padahal dukungan secara resmi saja tidak ada," tegasnya.
Ia mengungkapkan sejauh ini sudah ada sekitar 3-4 caleg FPI yang mengajukan untuk mengundurkan diri. Bahkan dirinya sempat berinisiatif menelpon caleg FPI untuk memundurkan diri.
• Sempat Beredar, Inilah Foto Umi Pipik dan Rizieq Shihab yang Telah Dihapus Instagram
"Sudah ada beberapa kader mengajukan diri, mungkin 3-4 orang bahkan ada yang saya telpon, saya ambil inisiatif, kita saran mengundurkan diri karena ini ada maklumat dari Habib Rizieq. Tapi tentu kita harus tetap jaga ukuwah islamiah sesama kita. Jangan terus melalukan kampanye hitam, itu cara-cara tidak sehat," jelasnya.
Namun, Yusril mengaku sangat menghormati dan mengagumi sosok Habib Rizieq.
"Kita tidak ingin buat masalah dengan siapa pun termasuk Habib Rizieq, tapi mohon juga beliau jangan bikin masalah dengan kami juga, jadi kita punya posisi dan pendirian masing-masing. Mari kita berlomba-lomba berbuat kebaikan jangan kita merasa diri kita paling benar yang lain salah semua," ungkapnya.
Yusri kembali menegaskan tidak mempermasalahkan jika ada kader atau calon anggota legislatif dari PBB yang mendukung Calon Presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sebab, PBB merupakan partai yang demokratis dan tidak mempermasalahkan adanya perbedaan pendapat.
"Kalau ada pribadi-pribadi ingin mendukung calon yang lain, itu kami tidak larang tapi dilakukan secara pribadi-pribadi dan tidak mengatasnamakan partai," kata Yusril.
• Inilah Screenshot Video Viral Pertemuan Rizieq Shihab dengan Yusuf Mansur yang Dihapus Instagram!
Yusri pun menampik adanya kabar hoax yang menyatakan akan ada pemecatan bagi kader PBB yang berbeda pilihan Capres dan Cawapres sesuai keputusan partai.
"Kita PBB ini fokus pada Pileg bukan Pilres, dan pada level pengurus tidak ada yang mempermasalahkan keputusan untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Keputusan ini juga dari hasil voting dan kesepakatan bersama," paparnya.
(TribunKaltim.co/Januar Alamijaya)
Jangan lupa follow Instagram tribunkaltim:
Subscribe channel Youtube newsvideo tribunkaltim: