Prakiraan Cuaca
Matahari Kian Dekat Equator Sebabkan Panas Kering di Kota Samarinda
Cuaca di Kota Samarinda dan sekitarnya bisa dikatakan cerah panas. Matahari terus bergerak ke arah khatulistiwa.
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Budi Susilo
Menurut Ana, matahari mengirimkan gelombang panas ke bumi melalui gelombang radiasi pendek.
Sederet Fakta Unik Ogoh-ogoh, Mirip Artis Terkenal hingga Pernah Ditiadakan di Samarinda
All England 2019 - Tayang di TVRI Mulai 19.00 WIB, Ini Jadwal Wakil Indonesia, Ada 2 Perang Saudara
Modal Busi 5 Detik Pecahkan Kaca Mobil, Polisi Tangkap Pelaku di Balikpapan
Ini supaya suhu tetap stabil, bumi melepaskan gelombang panjang untuk mengirimkan kembali panas tersebut.
"Hanya saja, gelombang panas yang dipantulkan kembali oleh bumi ini, terhalang tumpukan awan," ungkapnya.
Sehingga katanya, berasa panas. "Kondisinya panas kering begini," urainya.
Adapun awan menggumpal yang kerap terlihat menutupi langit Kota Samarinda.
Menurut Ana, bukanlah awan yang berpotensi menghasilkan curah hujan.
Pasalnya, awan tersebut merupakan kategori awan tinggi.
Jadi awan ada levelnya. Yang berpotensi menyebabkan hujan itu awan yang rendah.
"Nah, sekarang ini secara visual memang kita lihat awan banyak. Tapi itu awan tinggi. Tidak menyebabkan potensi hujan," tuturnya.
Saat ini, lanjut Ana, pembentukan awan hujan aktif masih berada di kawasan Indonesia bagian barat.
Pergerakan massa udara, baru di Indonesia bagian barat.
Andi Arief Tulis di Twitter, Beri Peringatan dan Sebut Kemungkinan Cabut Gelar Profesor Mahfud MD
Fakta-fakta Hamka Hamzah Cedera, Bibir Dijahit 17 Jahitan dan Pelaku Minta Maaf
Dan Indonesia bagian tengah belum aktif.
Jadi kata dia, belum ada tanda-tanda muncul awan hujan.
"Pertumbuhan awan hujan belum signifikan di Indonesia tengah," tutur Ana. ( )