Pemilu 2019

Kisah Tukang Urut Bersama Anaknya jadi Tenaga Sortir Kertas Suara Pemilu 2019

Hingar bingar Pemilu 2019 di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur surah ramai seperti Surat suara dilipat tukang urut. Ini dia.

Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Rahmad Taufik
Badariah, warga Gunung Belah Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi tenaga pelipat Kertas suara di KPU Kukar, Jumat (8/3/2019). Sehari-hari ia berprofesi sebagai tukang urut. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Sebentar lagi akan ada pencoblosan Pemilu 2019 di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Proses coblos Pemilu 2019 agendanya di April ini.

Seratus tenaga sortir dari masyarakat umum dilibatkan dalam proses penyortiran dan pelipatan Kertas suara.

Live Streaming Madura United vs Persija Jakarta, Beto Goncalves Dipasang Menusuk Babak Awal

Sedang Tayang - Link Live Streaming dan Live Score Madura United vs Persija Jakarta Piala Presiden

Link Live Streaming Malam Final Pemilihan Puteri Indonesia 2019, Diisi Penampilan Rossa dan Judika

Kali ini Kertas suara mencapai 2,4 juta lembar di Kantor KPU Kukar, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Jumat (8/3/2019).

Para tenaga sortir ini didominasi ibu rumah tangga dan mahasiswa.

Badariah (44), warga Gunung Belah Tenggarong, mengaku jadi tenaga sortir baru pertama kali.

Sehari-hari ibu dari 3 orang anak ini berprofesi sebagai tukang urut.

Petugas mengangkat kotak berisi surat suara yang baru tiba di Kantor KPU Balikpapan di Jl Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan pada Rabu (27/2) malam. KPU Kota Balikpapan telah menerima 1450 koli berisi surat suara.
Petugas mengangkat kotak berisi surat suara yang baru tiba di Kantor KPU Balikpapan di Jl Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan pada Rabu (27/2) malam. KPU Kota Balikpapan telah menerima 1450 koli berisi surat suara. (Tribunkaltim/Fachmi Rachman)

Ia dan anak keduanya melipat kertas suara di gudang KPU.

Pengamatan Tribunkaltim.co, begitu cekatan tangan Badariah menekan lipatan Kertas suara dengan menggunakan alat apa adanya.

Yakni menggunakan botol bekas sirup obat.

Hasilnya menakjubkan, Keras suara tampak rapi.

"Saya mau kerja melipat kertas suara karena ada upahnya," ujarnya kepada Tribunkaltim.co

Ingin Donor Darah? Ini Wilayah Jadwal Mobile Unit PMI di Kota Balikpapan Tiga Hari Ke Depan

4 Fakta Lain Kekalahan Persib Bandung di Piala Presiden, Gema Ganti Radovic hingga Asa Lolos 8 Besar

 Jadi Lawan Main di The Last Empress, Choi Jin Hyuk Ceritakan Awal Mula Bersahabat dengan Jang Nara

Apalagi saat ini si bungsu yang lagi di pondok pesantren minta uang asrama Rp 300 ribu per bulan.

"Minta uang asrama di luar uang makan," kata Badariah.

Ia mendapat kabar soal perekrutan tenaga sortir dari staf KPU.

Kebetulan staf KPU itu termasuk pelanggan dari jasa urut Badariah.

Sebagai tukang urut, Badariah kerap mendapatkan bayaran dari pelanggannya Rp 100 ribu.

Ia juga kerap dipanggil ke rumah pelanggannya atau kantor untuk mengurut mereka.

Sekadar diketahui, Badariah dan suami merantau ke Tenggarong pada 2003 silam.

Wakili Kaltim dalam Final Putri Indonesia, Radha Sadar Tak Kenal Dekat dengan Kaltim

Ternyata Terciptanya Tokoh Captain Marvel Terinspirasi dari Sosok Dunia Nyata Wanita Jurnalis Ini

Gunung Bahagia Heboh Bayi di Semak-Semak, Ditemukan Warga Berkondisi Menyedihkan

Ia sendiri merupakan warga Banjar, Kalimantan Selatan atau Kalsel.

Pada 2001, rumahnya di Kalsel porak-poranda diterjang angin puting beliung.

Dua tahun lamanya, ia menumpang tinggal di rumah saudaranya.

Hingga kemudian, ia merantau ke Tenggarong.

Suaminya bekerja di perkayuan.

Badariah menerima pekerjaan sebagai tukang sortir kertas suara untuk memambah penghasilan keluarga.

Ia siap menanggung risiko pekerjaan sortir kertas suara ini berlangsung hingga pukul 22.00.

"Makanya saya bawa bekal nasi bungkus yang tadi dibeli di warung pinggir jalan seharga Rp 10 ribu," ujarnya. 

Karena kerjanya sampai malam.

"Tapi kami dapat istirahat siang dan sore hari," tuturnya.

Badarian melipat kertas suara bareng anak keduanya yang berusia 24 tahun.

"Anak saya ini sudah lulus SMA," ungkapnya.

Jadi Korban Pemukulan Oknum Bobotoh, Miljan Radovic Sebut Kondisi Sekarang Beda dengan Dulu

Pemadaman Listrik Bergilir di Bulungan Dianggap PLN sebagai Siklus Tahunan

6 Film tentang Perjuangan Wanita Ini Pas Ditonton di International Womens Day, Ada dari Korea Lho!

Saat ini "Ia masih sibuk cari kerja sana-sini," tuturnya.

Daripada bengong di rumah.

"Saya mengajaknya ke sini jadi tenaga sortir," ucap Badariah. ( )

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved