Pembunuhan Siswa SMKN 3 Tondano Bermotif Sakit Hati, Korban Diajak Swafoto & Ditikam 13 Kali
Polres Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara,ungkap pembunuhan siswa SMKN 3 Tondano. Motif karena sakit hati lalu pelaku modus Swafoto lalu ditikam tewas.
Sakit Hati Pacar Dihina
ST tega membunuh Santo karena sakit hati atas hinaan korban yang menyebut pacarnya, PSK.
Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Mohammad mengungkapkan korban awalnya diajak kedua pelaku menuju Desa Makalisung menggunakan mobil.
Mereka mengonsumsi minuman keras jenis cap tikus dicampur obat-obatan.
Banyak yang Salah Paham, Mahfud MD Tegaskan Jual Beli Jabatan Rektor UIN Hanya Ada Tiga Kasus
Pelaku mengajak korban ke pantai untuk berselfie atau Swafoto, tiba-tiba rekan tersangka AM merangkul dan menahan tubuh korban.
Kemudian tersangka ST mengambil pisau terus menusuk korban berkali kali.
"Merasa tidak puas, ST menambah tikaman hingga berjumlah 13 tusukan," ungkap Kasat Reskrim.
Paus Ini Tewas Setelah Telan 40 Kg Plastik di Pantai Filipina, Simak Foto-fotonya Ini
Dia menambahkan, setelah membunuh korban, kedua pelaku menyeret tubuh korban bibir Pantai Kora-kora.
"Memang sebelum mengajak korban ke Desa Makalisung, kedua tersangka telah merencanakan pembunuhan tersebut," lanjutnya.
Ezra Walian Butuh 385 Menit untuk Cetak 1 Gol, Apakah Timnas U-23 Indonesia Butuh?
Merasa Sangat Sedih, Ezra Walian Akhirnya Buka Suara Seusai Dilarang Bela Timnas U-23 Indonesia
Pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti yaitu satu unit mobil Avanza, kunci mobil, dan STNK.
"Untuk pisau yang digunakan masih kami upayakan cari karena usai membunuh, si pelaku membuang pisau itu ke dasar jurang Tinoor," katanya.
Ayah korban, Maxi Sumampouw dan ibu korban, Jeane Tambengi tampak sangat terpukul atas kematian yang menimpa putra semata wayang itu.

Keduanya sudah mengetahui pembunuh anak mereka sudah ditangkap. Namun, tak ada komentar rasa dendam yang keluar dari mulut mereka saat ditemui tribunmanado.co.id
"Semuanya sudah kami serahkan ke polisi. Tidak ada yang bisa kami perbuat," ungkap Jeane Tambengi
Katanya, keluarga sudah merelakan kepergian Santo Sumampouw, walaupun belum bisa melupakan sosok anak mereka.