Harga Tiket Pesawat
Peroleh Harga Tiket Pesawat Rp 961 Ribu ke Surabaya, Warga Ini Bilang Masih Mahal tapi Lumayan
Fenomena harga tiket pesawat masih mahal dikeluhkan warga Kalimantan Timur tapi kini jadi angin segar transportasi udara dari Kota Balikpapan turun.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Fenomena harga tiket pesawat masih mahal dikeluhkan warga di Kalimantan Timur tapi kini jadi angin segar bagi warga pengguna jasa transportasi udara di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Informasinya ada penurunan harga. Kendati tak mengembalikan harga setahun yang lalu, hal itu tetap disyukuri masyarakat.
Seperti pengakuan Abdul Rachman (48), seorang cleaning service Rumah Sakit di Penajam Paser Utara atau PPU kepada tribunkaltim.co saat ditemui di bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Senin (1/4/2019).
"Dapat tiket ke Surabaya Rp961 ribu, mas. Masih mahal, tapi ya lumayan daripada kemarin-kemarin tiket bisa sampai Rp 1,5 juta," katanya didampingi istri.
Rencananya pulang kampung ke Jawa hampir-hampir batal, lantaran harga tiket yang melambung tinggi beberapa bulan terkahir.
Ia rajin pantau harga tiket di aplikasi pemesanan tiket online di smart phonenya.
"Kaget juga lihat tiket di traveloka. Bisa pulang gak, itu aja pikiran," ucapnya.
Seingatnya, terakhir ia menggunakan transportasi udara pada akhir 2018.
Kala itu ia harus merogoh kocek hingga Rp1,8 juta.
"1,8 (juta) mas. November (2018) kemarin, dari Surabaya ke Balikpapan. Itu pas naik-naiknya harga tiket," kenangnya yang sesaat terbang menggunakan pesawar maskapai berlambang singa merah.
Pria mengenakan kemeja abu-abu berkerah dilapis jaket krem ini mengaku terpaksa naik pesawat, lantaran punya urusan di Jawa.
Pernah terbesit menggunakan kapal laut, namun ia berpikir bakal memakan waktu banyak perjalanannya.
"Sudah tahu lama naik harga tiket. Kalau sekarang turun ya, iya, saja sih. Mau naik kapal rugi waktu, kita banyak urusan," ungkapnya.
Pria yang tinggal di PPU sekitar 4 bulan yang lalu ini berharap pemerintah serius mengatasi masalah harga tiket pesawat.
Ia juga menyangkan kebijakan bagasi berbayar, yang sangat memeberatkan masyarakat kelas bawah.
"Kasihan lagi ini barang (bagasi) yang bayar juga. Tadi saya lihat tukang bangunan sudah beli tiket, uang di dompet cuma Rp300 ribu, pas-pasan. Karena bawaannya lebih harus bayar. Kalau ditenteng bisa gak apa, ini gak bisa. Memang harus bawa uang lebih ke bandara sekarang," selorohnya.
Untuk diketahui pemberitaan tribunkaltim.co sebelumnya, sejumlah maskapai penerbangan mulai menurunkan harga tiket pesawat melalui pemberian diskon harga.
Penurunan harga tiket tersebut menyusul diberlakukannya aturan baru Permenhub Nomor 20 Tahun 2019 tentang penetapan tarif batas bawah tiket pesawat sebesar 35 persen dari tarif batas atas.
Garuda Indonesia memberikan diskon harga tiket penerbangan hingga 50 persen untuk seluruh rute penerbangan domestik.
Diskon ini diberikan dalam rangka menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-21 Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Tampil Perdana Bersama Skuat Borneo FC, Kiper Alfonsius Kevlan Akui tak Gugup Karena Ini
Promo potongan harga tiket penerbangan tersebut dikemas dalam acara Garuda Indonesia Online Travel Festival” dan berlaku mulai 31 Maret hingga 13 Mei 2019 untuk channel penjualan Online Travel Agent (OTA), aplikasi mobile apps, Linkaja hingga website Garuda Indonesia.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengungkapkan penawaran diskon tarif tiket pesawat hingga 50 persen tersebut juga bagian dari dukungan Garuda Indonesia bagi seluruh sektor masyarakat dalam menunjang pergerakan perekonomian nasional khususnya sektor pariwisata, UMKM, hingga industri logistik nasional.
Sementara, Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, Lion Air berkomitmen menurunkan harga tiket pesawat hingga 30 persen.
Penurunan itu berlaku untuk maskapai Lion Air, Wings Air, dan Batik Air. Adapun kebijakan ini diberlakukan kemarin, 30 Maret 2019.
"Penurunan harga jual merupakan kesungguhan Lion Air Group menjawab tantangan serta peluang dinamika bisnis atau pasar traveling, mengakomodasi permintaan jasa penerbangan sejalan meningkatkan aktivitas penerbangan," ujar Danang dalam keterangan tertulisnya.
Sebelumnya, awal Maret lalu, maskapai Sriwijaya Air mengumumkan informasi serupa. Perusahannya menjadi pelopor turunnya harga tiket pesawat.
Maskapai penerbangan full service ini memberlakukan penurunan harga tiket pesawatrute domestic sampai 40 persen. Namun, penurunan harga hanya berlaku untuk periode terbang Maret hingga April.
Maskapai-maskapai di Tanah Air keroyokan memangkas harga tiket pesawat setelah konsumen melayangkan keluhan.
Kritik itu terus mencuat hingga puncaknya, pada 25 Maret lalu, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman, meminta perusahaan menurunkan harga tiketnya.
Berdampak Buruk ke Event Mahakam Travel Mart
Sebelumnya, harta tiket pesawat masih mahal dikeluhkan PHRI Kalimantan Timur. Nah, sampai kini di Kalimantan Timur, harga tiket pesawat masih mahal. Banyak pelaku travel dan hotel anggap harga tiket pesawat masih mahal.
Fenomena harga tiket pesawat masih mahal di Kalimantan Timur ini dikeluhkan pelaku industri pariwisata di Kalimantan Timur, banyak yang kontra terhadap harga tiket pesawat masih mahal ini. Satu di antaranya berdampak buruk pada event di Kalimantan Timur, Mahakam Travel Mart.
Kondisi harga tiket pesawat masih mahal berimbas pada menurunnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kalimantan Timur atau Kaltim. Tidak banyak yang datang ke Kalimantan Timur lantaran harga tiket pesawat masih mahal.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kaltim, Zulkifli kepada Tribunkaltim.co pada Rabu (27/3/2019), menyikapi harga tiket pesawat masih mahal.
Zulkifli menuturkan, persoalan harga tiket pesawat masih mahal masih menjadi perbincangan serius dikalangan PHRI se-Indonesia.
Sampai kapan harga tiket pesawat masih mahal di Indonesia ?
KONI Kaltim ke Papua, Sambangi Stadion Utama Papua Bangkit dan Dapat 3 Catatan
TMMD di Perbatasan Indonesia Malaysia Berakhir, Tentara Cetak Sawah dan Bangun Jalan
Persib Belanja Pemain Baru Lagi, Sebut Nama Tomi Juric Berarti Butuh Uang Sekitar Angka Ini
"Pandangan dari beberapa teman-teman jujur saja ini kartel. Tapi saya susah menjelaskan. Tahu sendiri saja," katanya.
Di Kalimantan Timur, tingginya harga tiket pesawat ini berdampak langsung pada gelaran event wisata.
Diketahui, saat ini di Samarinda sedang berlangsung Mahakam Travel Mart atau MTM.
Ajang yang memertemukan penjual (seller) dan pembeli (buyer) produk pariwisata.
"Ini masalah besar. Ini jadi alasan terbesar banyak seller dan buyer yang tak bisa ikut MTM ini," kata Zulkifli.
Bagaimanapun, lanjut Zulkifli, para pelaku jasa pariwisata berharap harga tiket segera turun.
Pasalnya, tingginya harga tiket sangat menghambat program pariwisata di daerah.
Insiden Siamang Mati dalam Kondisi Gelantungan di Kabel Listrik yang Baru Dipasang, Ini Sebabnya
"Kita pasti berharap turun. Karena ini menghambat pariwisata. Bagaimana menarik investor, dan wisatawan. Semua mengeluhkan tiket," sesalnya.
Melihat fenomena tingginya harga tiket ini, Zulkifli justru berharap, ada maskapai luar negeri yang masuk ke Indonesia.
Sehingga, tercipta persaingan yang kompetitif antar maskapai.
"Justru itu kita berharap ada penerbangan luar masuk kaya Air Asia. Jadi lebih kompetitif dan tak didominasi maskapai tertentu," kata Zulkifli.
Terkait ultimatum pemerintah, agar maskapai menurunkan harga tiket pada 1 April ini, Zulkufli mengaku sangat mendukung.

Sejatinya, kata Zulkifli, maskapai tak perlu menunggu ultimatum untuk sekadar menurunkan harga tiket.
"Tidak harus menunggu April. Kalau memang sudah formulanya masuk untuk diturunkan, ya turunlah," tutur Zulkifli, yang juga merupakan Sekretaris Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kaltim.
Mahalnya harga tiket, kata Zulkifli, jelas membuat masyarakat berpikir ulang untuk bepergian.
"Masa tak paham. Kendala kita mendatangkan wisatawan ya tiket.
Memberatkan pelaku usaha perhotelan.
Di Bukit Tinggi tingkat hunian turun 40 persen. Karena, tiket mahal wisatawan batasi keberangkatan," ucapnya.
Maskapai Diultimatum untuk Turunkan Harga Tiket
Mahalnya harga tiket pesawat masih menjadi polemik di masyarakat.
Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah untuk menurunkan tarif tersebut.
Terbaru, rapat antara Menko Kemaritiman, Kementerian Perbuhungan dengan pemangku kepentingan dilakukan Senin (25/3/2019).
Mengutip Kontan.co.id, Rabu (27/3/2019), dalam notulen rapat yang beredar, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman sangat menyayangkan harga tiket pesawat yang tidak kunjung turun.
Padahal, pemerintah sudah sering menghimbau kepada operator airlines.
Akibatnya muncul kegaduhan ditingkat masyarakat.
Oleh karena itu, Luhut Binsar Pandjaitan meminta Garuda Indonesia sebagai leading nasional airlines agar segera menurunkan harga tiket pesawat.
Selain itu, pihaknya akan menghubungi AKR agar dapat segera mendapat izin untuk menjadi kompetitor Pertamina dalam menyediakan avtur pesawat.
• Promo Tiket Pesawat dari Pegipegi, Potongan Harga Hingga Rp 100 Ribu Mulai 6-10 Maret 2019
• Inflasi Kota Balikpapan Didongkrak Naik dari Tingginya Harga Tiket Pesawat Terbang
• Mulai Hari Ini Harga Tiket Pesawat Sriwijaya Air Turun 40 Persen, Cek Rute Penerbangannya!
Luhut Binsar Pandjaitan juga memberi ultimatum kepada maskapai penerbangan agar penurunan tiket pesawat di semua rute terhitung pada awal April 2019.
Pasalnya, dengan kenaikan harga tiket pesawat ini telah mengakibatkan sektor pariwisata terkena dampak.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia mencatat, walaupun saat ini merupakan low season, namun jika dibandingkan tahun lalu, occupancy hotel terjadi penurunan 20-40 persen.
Sementara, dalam notulen yang beredar itu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memerintahkan Garuda Indonesia menyediakan sub class di semua rute penerbangan.
Penurunan tiket pesawat harus diberlakukan di seluruh rute dan harus diumumkan.
Dalam catatan rapat, Menko Maritim menyesalkan Dirut Garuda Indonesia tidak hadir dalam rapat tersebut.
Untuk itu, pada hari Selasa (26/3) Dirut Garuda Indonesia diharapkan menghadap Menko Maritim guna membahas lebih lanjut terkait instruksi untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Mahalnya harga tiket pesawat yang belakangan kerap dikeluhkan mahal membuat masyarakat harus memutar otak agar tetap bisa bepergian dengan pesawat dengan tingkat tarif yang wajar, salah satunya dengan memahami pola penerapan tarif maskapai.
Direktur Niaga Air Asia Indonesia Rifai Taberi mengatakan, setiap maskapai memiliki strategi penerapan harga masing-masing, mulai dari tarif promo hingga tarif termahal dengan porsi tempat duduk yang disesuaikan dengan siklus musiman penerbangan.
"Mulai dari yang paling bawah itu let say 180 kapasitas ditaruh, itu tarif promo yang rugi. Baru nanti naik kelas terus. Alokasinya itu diatur airlines, itu yang diatur sama mereka dan setiap seasonality bakal berbeda-beda," ujar dia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebenarnya, penerapan tarif batas atas dan bawah yang sudah ditetapkan pemerintah, yaitu tarif batas bawah sebesar 35 persen dari tarif batas atas, seharusnya sudah bisa menjadi bayangan besaran tarif pesawat setiap musimnya.
Namun, memang tak bisa dipungkiri ada saat-saat di mana harga tiket pesawat bisa begitu mahal hingga menguras kantong.
Lalu, bagaimana cara mengakalinya?
• Inflasi Kota Balikpapan Didongkrak Naik dari Tingginya Harga Tiket Pesawat Terbang
• Mulai Hari Ini Harga Tiket Pesawat Sriwijaya Air Turun 40 Persen, Cek Rute Penerbangannya!
• Promo Diskon 20% Tiket Pesawat AirAsia ke Semua Rute Penerbangan, Cek Tanggal dan Syaratnya!
Rifai mengatakan, tujuan dan waktu bepergian sangat berpengaruh dengan murah tidaknya harga tiket.
Misalnya saja ketika ingin membeli tiket liburan ke Jepang, membeli tiket pesawat ke Jepang di musim bunga sakura kemungkinannya sangat kecil untuk bisa mendapatkan tiket yang murah.
Selain itu, sangat penting bagi pengguna pesawat untuk membeli tiket jauh-jauh hari. Sebab, jumlah kursi dengan harga tiket promo masih banyak.
"Dengan adanya fare class gitu kalau belinya semakin mepet, misalkan 2 minggu sebelumnya baru beli ya udah, apalagi kalau pas lebaran," ujar dia.
Mahalnya tarif tiket Lebaran ujar Rifai, memang sudah tidak bisa dihindarkan.
• Tiket Pesawat Mahal dan Ada Bagasi Berbayar, Okupansi Hotel di Kaltim Masih Stabil
• 356.000 Orang Dukung Petisi Turunkan Harga Tiket Pesawat, Kini Berembus Kabar Baik
Pasalnya, musim panen untuk maskapai penerbangan hanya terjadi tiga kali di Indonesia, yaitu ketika Lebaran, Natal, dan tahun baru.
"Yang lain, bahkan kalau sudah low season itu sudah balik modal saja sudah seneng banget," ujar dia.
Hal itulah yang kemudian membuat maskapai akan kembali membanting harga tiket untuk menarik minat penumpang.
Menurut dia, saat-saat setelah libur Lebaran merupakan momentum yang tepat untuk mereka yang ingin berlibur dengan tarif murah.
Sementara, jika tarif tiket harian, hari Selasa merupakan hari di mana tiket pesawat dikenakan tarif paling murah dalam satu minggu.
"Kalau hari Senin masih ada orang ramai karena biasanya setelah weekend cuti satu hari baru pulang. Sementara Selasa relatif orang akan less travelling, mulai naik lagi Jumat, Sabtu dan Minggu sudah mulai tinggi," jelas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Maskapai Diultimatum untuk Turunkan Harga Tiket Per Awal April", https://money.kompas.com/read/2019/03/27/055000726/maskapai-diultimatum-untuk-turunkan-harga-tiket-per-awal-april.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ingin Tahu Kapan Saja Harga Tiket Pesawat Murah?", https://money.kompas.com/read/2019/03/12/121200526/ingin-tahu-kapan-saja-harga-tiket-pesawat-murah-.
(Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani)
Klik Like & Follow Facebook Tribunkaltim.co:
Follow Videonews Tribunkaltim.co di bawah ini: