Dianggarkan Rp90 Miliar, Ini Target Beasiswa Kaltim Tuntas

Meskipun bertajuk beasiswa Tuntas, pihaknya tetap memberikan alokasi untuk penerima beasiswa stimulan.

TRIBUN KALTIM / CORNEL DIMAS SATRIO KUSBIANANTO
Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Gubernur Kaltim Isran Noor belum lama ini mengatakan pihaknya menyiapkan anggaran Rp90 miliar untuk Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) khusus tahun ajaran 2019/2020.

Menurut Isran anggaran tersebut akan dibagi ke dalam dua jenis beasiswa yaitu untuk pembiayaan tuntas dan stimulan

"Tahun ini hanya Rp90 miliar. Rp32 miliar untuk menyelesaikan yang sudah ada yang ke Rusia ada yang ke Australia ada yang di dalam negeri (stimulan). Sedangkan Rp58 miliar lainnya untuk yang beasiswa tuntasnya," kata Isran Noor.

Sememtara itu Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menjelaskan nilai anggaran tersebut bisa meningkat tiap tahunnya tergantung kebutuhan BKT.

Menurutnya, Pemprov Kaltim menargetkan BKT ini mampu dinikmati seribu pelajar/mahasiswa terbaik Kaltim selama lima tahun.

"Target kami seribu orang selama 5 tahun dibayarkan tuntas. Artinya beasiswa tuntas itu ditargetkan 200 orang per tahun. Kalau benar-benar di manage berarti Pemprov membangun seribu Sumber Daya Manusia dalam lima tahun," ungkap Hadi Mulyadi di kantor Gubernur Kaltim Jl Gajah Mada Samarinda Kalimantan Timur, Selasa (2/4/2019).

Meskipun bertajuk beasiswa Tuntas, pihaknya tetap memberikan alokasi untuk penerima beasiswa stimulan.

Khusus yang stimulan, Pemprov memprioritaskan melanjutkan pembiayaan penerima Beasiswa sebelumnya (Kaltim Cemerlang) yang sempat tertunda dengan berbagai alasan.

Penerima beasiswa Kaltim Cemerlang yang tertunda ummnya masih menjalani pendidikan di luar negeri, seperti di China dan Australia.

"Untuk penerima beasiswa Rusia itu akan kami lanjutkan dengan stimulan. Sempat macet dan akan kita lanjutkan dan harus kita bantu. Kemarin harusnya tuntas, tapi komitmen kita tetap melanjutkan beasiswa itu," ucapnya.

Khusus mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan kereta api di Rusia, pihaknya tetap akan mengakomodasi mahasiswa tersebut usai lulus dan kembali ke Kaltim.

 

Baca juga:

Hadapi Persebaya Surabaya, Madura United Tegaskan Siap Mainkan Andik Vermansah

Yusuf Mansur Ungkap Permintaan Maaf Sosok yang Diduga Bikin Video Rekayasa Gus Mus-Ma'ruf Amin

KPK: Sektor Legislatif Paling Tak Patuh LHKPN, Baru 312 yang Lapor dari 554 Anggota DPR

Begini Respons Mahkamah Konstitusi soal Pernyataan 'People Power' Amien Rais

 

 

"Begitu mereka kembali, ya mungkin dimagangkan ke Dishub, kalau kereta api dibangun ya mereka akan jadi tenaga ahli prioritas," kata Hadi.

Sementara itu, pemberian BKT tidak serta-merta mencakup seluruh jurusan ilmu studi.

Hadi menegaskan BKT akan difokuskan pada jurisan tertentu yang dibutuhkan Kaltim, seperti pertanian, perkebunan, dan kesehatan.

"Jurusan yang dibutuhkan ya pertanian dan kesehatan. Kalau ada Dokter yang belum kita miliki, ya kita biayai beasiswa. Kalau yang kita biayai ya dia harus balik ke Kaltim dan akan kita maksimalkan menggunakan semacam ikatan dinas," ujarnya.

Terkait syarat-syarat penerima beasiswa, Hadi mengatakan hal tersebut sudah spesifik diatur dalam Juknis BKT.

Secara umum yang berhak menerima BKT adalah putra-putri kelahiran Kaltim yang potensial dan layak mendapatkan beasiswa.

"Syarat utama ya dia harus terdaftar dulu di universitas. Dan benar-benar potensial dimanfaatkan keahliannya untuk provinsi. Tim akan memilah tiap Jurusan berapa orang," tutur Hadi. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved