Sering Dibanding-bandingkan, Ini Kata Budiman Sudjatmiko soal Gerakan Mahasiswa Dulu dan Sekarang
Tokoh aktivis pergerakan 1998 Budiman Sudjatmiko bicara blak-blakan soal gerakan mahasiswa dulu dan sekarang.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
Skrg curhat d sosmed.
Sbg urang Sumando, Abang harusnya paham rumah sudah tokok babunyi," balas Faldo.

Debat Panas di Mata Najwa
Diberitakan sebelumnya, Budiman sempat terlibat debat panas dengan Faldo saat membahas people power yang sempat dilontarkan oleh Anggota Dewan BPN, Amien Rais.
Diketahui, ancaman people power oleh Amien Rais merupakan aksi untuk menggerakan massa bila terjadi kecurangan dalam Pemilu 2019.
Menanggapi pernyataan itu, Faldo menilai bahwa people power sah dalam demokrasi.
Kemudian Faldo menegaskan apa yang disampaikan Amien Rais merupakan revolusi tanpa darah.
Sehingga people power yang disampaikan termasuk instrumen perubahan sosial.
"Itu adalah instrumen perubahan sosial, Bang Budiman waktu itu dipenjara kalau enggak ada people power, enggak keluar 2009," papar Faldo dengan menunjuk Budiman.
"Itu kalau udah berkuasa kayak gini," sambung Faldo dengan nada tinggi.
Pernyataan itu lantas ditanggapi dengan tegas oleh Budiman.
"Amien Rais 2019 bukanlan Amien Rais 1998," ungkap Budiman.
"Amien Rais 2019 adalah Amien Rais yang ingin survive dalam politik."
"Faldo bilang people power soalnya itu persoalan bahasa, dia punya konotasi politik," sambungnya.

Tampak saat Budiman mengungkapkan hal itu, Faldo ingin menyela argumennya.
Namun, terlihat Budiman melanjutkan argumennya yang belum selesai disampaikan.
Budiman menjelaskan bahwa istilah people power saat ini berbeda dengan tahun 1998.
Pada tahun 1998, istilah people power digunakan untuk rezim otoriter.
"Artinya apa, kalau Anda mengatakan people power dengan cara itu adalah sebuah bentuk makar terhadap demokrasi, Anda akan membuat perpecahan, akan membuat konflik horisontal," ungkap Budiman.
"Anda siap, kami siap," tegasnya sambil menunjuk Faldo.
Simak videonya dari menit 9.00:
Like Fanpage Facebook:
Follow Instagram:
Subscribe Channel YouTube:
(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)