Sakau dan Ngamuk Kepada Ibu, Simak Kisah Anak Pecandu Narkoba yang Ingin Insyaf
Sz, 16 tahun salah seorang yang yang merasakan bahayanya narkoba. Ia bahkan sempat ngamuk kepada ibunya karena tak diberi uang untuk membeli sabu.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Rita Noor Shobah
Sebelum masuk ke mobil menuju pesantren, dirinya tampak mencium tangan semua orang yang berada di kantin itu, sambil mengucap pamit.
"Saya jalan dulu om," ucapnya tersenyum.
Ancaman Narkoba Itu Nyata
Sementara itu, Humas Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Samarinda, Ahmad Fadholi menegaskan bahwa ancaman narkoba itu memang nyata.
Bahayanya narkoba itu bukan hanya sebagai isu yang selalu digaungkan oleh aparat penegak hukum, namun benar adanya.
"Artinya ini memang nyata, dampak kerusakannya sangat besar. Narkoba merusak fisik, masa depan, hubungan dengan orangtua hingga merusak struktur sosial di masyarakat," tegasnya.
Terkait hal ini, menurutnya tinggal kemauan semua pihak saja untuk bersama-sama menolak narkoba.
"Ancaman narkoba ini nyata dan sangat serius. Tinggal kemauan bersama saja untuk menolaknya.
Terkait rehabilitasi, hal ini juga harus dibarengi dengan kesadaran si penggunanya, karena sifat narkoba ini kerusakanya permanen," pungkasnya. (*)
BACA JUGA
Tak Terpengaruh Tensi Panas Politik! Polisi Tetap Hajar Pengedar Narkoba di Balikpapan
Polpres PPU Ungkap 5 Kasus Narkoba, Tersangka Mengaku Modus Bisnis dengan Jual ke Pengecer
Polisi Tangkap Target Operasi Pengedar Narkoba di Balikpapan, Istri Diduga Ikut Terlibat
Tak Ada Kelurahan yang Bersih dari Narkoba, Begini Respon Pemkot Samarinda
Tersangka Kurir Narkoba di PPU Musnahkan Sabu 0,86 Gram, Begini Caranya
Likes dan Follow Fanspage Facebook
Follow Twitter
Follow Instagram
Subscribe official YouTube Channel