Pemilu 2019
Inilah Ucapan Politikus Gerindra Permadi yang Dilaporkan ke Polisi, Ajak Revolusi Setelah 22 Mei
Politikus Partai Gerindra, Permadi, dilaporkan oleh seorang pengacara, Fajri Safi'i, ke Polda Metro Jaya.
Ada pendapat yang ingin mengikuti konstitusi, tetapi saya ingin, ubahlah pendapat itu.
Sudah saya katakan, tanpa revolusi, kita tidak akan menyelesaikan masalah di indonesia ini.
Masalah di Indonesia ini bukan Jokowi, bukan Luhut, bukan Megawati, tetapi di belakangnya Cina dengan 2 miliar penduduk yang siap menyerbu Indonesia.
Kalau saja Undang-undang Dasar yang dibuat oleh Megawati dan Amien Rais yang mengamandemen, tidak diubah kembali ke Undang-undang Dasar asli, sebentar lagi presiden kita Cina.
Dan kalau presiden kita Cina, separuh menterinya Cina yang penting-penting.
Kita cuma kebagian menteri perempuan, menteri apa yang tidak penting-penting.
Dan kita dalam 10 tahun akan menjadi bangsa terjajah seperti Aborigin di Australia, seperti Indian di Amerika.
Karena itu, tidak ada jalan lain kecuali revolusi, dan jangan menghitung korban, korban pasti besar.
Joyoboyo mengatakan, wong jowo kari separo, cino kari sejodo, itu korbannya.
Kalau kita tidak berani korban, mundur saja, menjadi bangsa terjajah, menjadi Aborigin di negeri tersendiri.
Sangat-sangat parah, tapi itu adalah kehendak Tuhan.
Tuhan akan memenangkan budi luhur karena tentara Allah akan berada di pihak kita.
Dan Tuhan akan membantu kita dengan bencana yang maha dahsyat, yang belum pernah terjadi di dunia ini, untuk menghancurkan angkara murka.
Sekarang Tuhan sedang memberikan peringatan-peringatan, tapi yang diperingati tidak menjadi sadar, malah menjadi beringas, malah menjadi pembunuh, malah menjadi segala macam kejahatan dan kezaliman.
Dan kalau kita tidak mau berkorban, takut berkorban hanya karena mengikuti konstitusi, kita akan menjadi korban mereka yang tidak mau menaati konstitusi.